PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Sebanyak 62 desa dari 21 kecamatandi Kabupaten Probolinggo menggelar Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak 2021, Minggu (2/5/2021).
Pilkades serentak ini diikuti 215 calon kepala desa (cakades) yang sebelumnya sudah ditetapkan panitia pilkades.
Sejak pagi hari, sebanyak 178.421 daftar pemilih tetap (DPT) dari 62 desa tersebut menuju 490 tempat pemungutan suara (TPS) untuk menyalurkan haknya.
Penyelenggaraan pilkades dijaga pihak keamanan yang berasal dari TNI, Polri, dan Satgas Covid-19.
Dalam pelaksanaannya, pemilih, petugas TPS, dan lokasi TPS, menerapkan protokol kesehatan secara ketat untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Baca juga: Larangan Mudik, Akses Darat dan Laut ke Kota Probolinggo Dijaga Ketat
Pemungutan suara ini dilaksanakan sampai pukul 12.00 WIB. Setelah istirahat untuk shalat zuhur, proses itu dilanjutkan dengan penghitungan suara.
Untuk memastikan pelaksanaan pilkades serentak berjalan lancar, Bupati Probolinggo P Tantriana Sari bersama jajaran Forkopimda Kabupaten Probolinggo melakukan pemantauan posko pilkades di Desa Banjarsari, Kecamatan Sumberasih.
Tantri mengatakan, semua pihak telah berkomitmen menerapkan protokol kesehatan ketat saat pemungutan suara.
Tantri menjelaskan, setiap TPS memiliki jumlah calon pemilih tidak lebih dari 500 orang.
“Sampai saat ini di Kabupaten Probolinggo tidak terjadi kejadian-kejadian menonjol terkait pelaksanaan pilkades serentak. Hal ini merupakan buah dari sinergi dan support dari jajaran TNI-Polri sepanjang tahapan pilkades melalui siasat-siasat strategis sehingga mampu menyisir dan meredam potensi-potensi konflik," kata Tantri lewat keterangan tertulis, Minggu.
Tantri menegaskan, Pemkab Probolinggo ingin mewujudkan pilkades serentak yang aman, lancar, amanah, dan aman dari Covid-19.
Oleh karena itu, sejak awal pihaknya juga melibatkan Satgas Penanganan Covid-19 mulai dari level kabupaten, kecamatan, dan desa.
Baca juga: Cerita di Balik Video “Geger Geden Pendukung Pilkades Berujung Baku Hantam di Desa Gadudero
“Tidak hanya fasilitas cuci tangan, pengecekan suhu badan dan pengaturan jarak aman, tetapi juga menyiagakan tenaga kesehatan tingkat kecamatan untuk memastikan bahwa warga masyarakat yang hadir di TPS betul-betul dalam kondisi sehat lahir dan batin,” jelas Tantri.
Pihaknya mempercepat waktu pemungutan suara dan menghindari kerumunan. Panitia juga telah mengatur waktu kehadiran para masyarakat pemilih secara bergelombang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.