KOMPAS.com - Batu dari zaman megalitikum tersebar di Desa Kamal, Kecamatan Arjasa, Jember, Jawa Timur, mulai dari areal persawahan, rumah warga hingga halaman kantor desa.
Mulanya, batu ini dibiarkan begitu saja oleh masyarakat sekitar, lantaran tak ada yang tertarik mencurinya.
Namun, perlahan banyak batu yang memiliki nilai sejarah ini hilang.
Masyarakat lalu mulai menyelamatkan benda bersejarah itu. Terdapat dua situs sebagai tempat menyelamatkan benda bersejarah tersebut, Situs Duplang dan Situs Klanceng.
Di dalamnya terdapat batu kenong, kubur batu, hingga batu menhir.
Baca juga: Ada Desa Purba di Jember, Tempat Ratusan Batu Zaman Megalitikum Terpendam
“Tahun 2000 lalu, batu-batu itu dikumpulkan dijadikan satu, jadi Situs Klanceng,” kata Wahyudi, juru pelihara Situs Klenceng pada Kompas.com, Minggu (2/5/2021).
Batu tersebut ditempatkan di lahan pekarangan milik Wahyudi, sehingga dia selalu merawat dan membersihkan tempat tersebut.
Batu tersebut disusun dengan rapi dan kerap menjadi referensi para pelajar untuk belajar sejarah dan melakukan penelitian.
Situs Klanceng memiliki 59 batu kenong dengan satu tonjolan dan dua tonjolan, yang ditemukan di areal persawahan, pinggir sungai hinggga pemukiman warga Desa Kamal.
Batu kenong yang berukuran kecil dan tidak terlalu berat dipindahkan di lokasi situs. Sedangkan yang cukup besar, dibiarkan tetap ada di sekitar rumah warga.
“Ini Cuma sebagian kecil yang diamankan, di sawah dan pekarangan warga masih banyak,” kata dia.