CIANJUR, KOMPAS.com - Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menggiatkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro.
Kebijakan tersebut ditempuh untuk mengantisipasi warga Cianjur yang nekat mudik lebaran tahun ini.
"Kalau misal terjadi 'kebocoran', atau ada pemudik yang lolos, pemerintah daerah sudah siap menempuh langkah-langkah pencegahan. Tapi, mudah-mudahan saja itu tidak terjadi," kata pelaksana tugas Bupati Cianjur Herman Suherman, Senin (3/5/2021).
Salah satu langkah yang ditempuh, sebut Herman adalah menggiatkan PPKM Mikro dan menyiapkan tempat isolasi di tingkat RW dan desa.
Perangkat RT juga telah diinstuksikan untuk melakukan inventarisasi, mendata warganya apabila ada orang yang baru datang dari luar daerah atau pemudik.
"Orang-orang yang baru datang itu harus diperiksa di puskesmas. Kalau misal ada yang positif, kita siapkan tempat isolasi di tingkat RW atau desa," ujar dia.
"Jadi, tidak usah jauh-jauh ke pusat isolasi, bisa ditampung di pusat-pusat isolasi tingkat kelurahan dan RW," sambung Herman.
Herman menyebut, terkait larangan mudik, petugas gabungan tengah menggiatkan pemeriksaan kendaraan di semua wilayah perbatasan.
Baca juga: ASN DIY yang Nekat Mudik Lebaran Bakal Disanksi Potong TPP
Jajarannya juga akan melakukan penyekatan dan mendirikan check point di 5 titik perbatasan, yakni Seger Alam Puncak, Citarum Haurwangi, Jonggol Cikalongkulon, jalur Gekbrong dan Naringgul.
Termasuk penyekatan di dalam kota dan penjagaan di sejumlah jalur alternatif yang berpotensi dijadikan "jalan tikus" oleh pemudik.
"Kami forkopimda akan berupaya melakukan yang terbaik," ucap Herman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.