CIANJUR, KOMPAS.com - Produksi kopiah atau peci di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, melonjak drastis setiap bulan Ramadhan, termasuk tahun ini.
Hal ini seperti tampak di sebuah konveksi di Desa Maleber, Karangtengah.
Setiap hari, dari pagi hingga petang, industri rumahan itu riuh dengan deru mesin jahit yang saling bersahutan.
Pemilik usaha, Salman Helmi (33) menuturkan, sedang mengejar volume pesanan yang harus segera dikirim ke sejumlah tempat di luar daerah.
Pesanan berasal dari Tanah Abang Jakarta, termasuk Bogor, Bandung dan Kalimantan.
"Alhamdulilah dapat pesanan juga dari Malaysia. Santri-santri di sana katanya suka dengan model yang dibuat di sini," kata Helmi kepada Kompas.com, Minggu (2/5:2021).
Baca juga: Mengenal Kopiah Desa Kediri, Laku di Dalam Negeri, Terkenal hingga Arab Saudi
Selama Ramadhan, Helmi mengaku jumlah pesanan meningkat drastis dibandingkan biasanya.
Dalam sehari, usaha yang ditekuninya sejak 5 tahun lalu itu bisa memproduksi seribuan lebih.
"Alhamdulilah tahun ini ada peningkatan. Sempat lesu tahun lalu karena awal-awal pandemi itu yah," ujar dia.
Selain memproduksi kopiah yang standar putih, Helmi coba berinovasi pada pemilihan warna, seperti hitam, biru, merah dan abu, termasuk bahan dan bentuk.
"Peci yang dibuat ini jenis assagofah berbahan spons dan denim. Kalau model ini yang ada resleting di atasnya memang saya yang desain sendiri modelnya," sebut Helmi.
Baca juga: Kisah Penjual Keliling Kopiah Khas Bangka, Dibeli Bupati hingga Gubernur Tanpa Ditawar