SERANG, KOMPAS.com - Bupati Lebak, Banten, Iti Octavia Jayabaya mengutuk keras adanya aktivitas penambang emas liar di hutan sakral suku Baduy.
Menurutnya, rusaknya hutan adat akan menimbulkan bencana alam banjir bandang, hingga masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih.
"Saya mengutuk keras orang yang melakukan pertambangan di hutan adat," kata Iti kepada wartawan di Kota Serang. Minggu (2/5/2021).
Baca juga: Hutan Sakral Baduy Dirusak Penambang Emas Liar, Gubernur Banten: Kita Minta Penjelasan Bupati
Itu mengaku sedih mengetahui hutan adat Baduy rusak ulah orang-orang tidak bertanggung jawab yang merusaknya.
"Pasti sedih. Ini ketidakberhasilan saya memimpin Kabupaten Lebak. Jadi ini keterbatasannya saya, bahwa saya tidak bisa merangkul semuanya, tidak menyelasaikan semuanya," ucapnya.
Untuk itu, Iti menyerahkan proses hukum kasus penambangan emas liar itu kepada polisi untuk menangkap para pelaku penambang emas liar atau gurandil.
"Pertambangan di hutan lindung sudah jelas-jelas merusak alam. Apalagi di situ (Gunung Liman) ada ulayat Baduy yang memang dilindungi negara. Kepolisian juga sudah turun tangan, kita serahkan ke APH (aparat penegak hukum)," ujar Iti.
Baca juga: Warga Baduy Menangis Hutan Sakralnya Dirusak, Polda Banten Bergerak, Tutup Tambang Emas Ilegal
Iti menegaskan, Pemkab Lebak tidak pernah mengizinkan hutan adat untuk dieksploitasi dan eksplorasi oleh siapa pun.
Selama menjabat orang nomor satu di Kabupaten Lebak, iti sangat konsen dengan lingkungan, termasuk tanah adat yang harus dijaga bersama.
"Komitmen saya ketika tanah adat dikembalikan ke adat itu harus clear and clean. Artinya bahwa di sana diperuntukan untuk semata-mata peningkatan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat. Jadi konservasinya ada, masyarakat juga bisa mengais rezeki di sana," tegasnya.
Baca juga: Hutan Sakral Warga Baduy Dalam Dirusak, AMAN: Sudah Kami Laporkan ke Kapolri
Sebelumnya, sebuah video viral memperlihatkan seorang pria warga Baduy Dalam menangis saat melihat kondisi hutan Gunung Liman dirusak oleh penambang emas liar.
Dalam video tersebut, ia menyampaikan permohonan kepada pemerintah.
"Kami mohon ke pemerintah, kami diamanatkan oleh leluhur supaya gunung jangan dihancurkan, lembah jangan dirusak, adat jangan diubah. Tapi sekarang terbukti Gunung Liman yang dirusak, minta tolong ke pemerintah," ucap seorang warga Baduy menggunakan bahasa lokal setempat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.