Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Lebak soal Hutan Sakral Baduy Dirusak Tambang Emas: Ini Ketidakberhasilan Saya

Kompas.com - 02/05/2021, 18:28 WIB
Rasyid Ridho,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Bupati Lebak, Banten, Iti Octavia Jayabaya mengutuk keras adanya aktivitas penambang emas liar di hutan sakral suku Baduy.

Menurutnya, rusaknya hutan adat akan menimbulkan bencana alam banjir bandang, hingga masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih.

"Saya mengutuk keras orang yang melakukan pertambangan di hutan adat," kata Iti kepada wartawan di Kota Serang. Minggu (2/5/2021).

Baca juga: Hutan Sakral Baduy Dirusak Penambang Emas Liar, Gubernur Banten: Kita Minta Penjelasan Bupati

Itu mengaku sedih mengetahui hutan adat Baduy rusak ulah orang-orang tidak bertanggung jawab yang merusaknya.

"Pasti sedih. Ini ketidakberhasilan saya memimpin Kabupaten Lebak. Jadi ini keterbatasannya saya, bahwa saya tidak bisa merangkul semuanya, tidak menyelasaikan semuanya," ucapnya.

Untuk itu, Iti menyerahkan proses hukum kasus penambangan emas liar itu kepada polisi untuk menangkap para pelaku penambang emas liar atau gurandil.

"Pertambangan di hutan lindung sudah jelas-jelas merusak alam. Apalagi di situ (Gunung Liman) ada ulayat Baduy yang memang dilindungi negara. Kepolisian juga sudah turun tangan, kita serahkan ke APH (aparat penegak hukum)," ujar Iti.

Baca juga: Warga Baduy Menangis Hutan Sakralnya Dirusak, Polda Banten Bergerak, Tutup Tambang Emas Ilegal

Iti menegaskan, Pemkab Lebak tidak pernah mengizinkan hutan adat untuk dieksploitasi dan eksplorasi oleh siapa pun.

Selama menjabat orang nomor satu di Kabupaten Lebak, iti sangat konsen dengan lingkungan, termasuk tanah adat yang harus dijaga bersama.

"Komitmen saya ketika tanah adat dikembalikan ke adat itu harus clear and clean. Artinya bahwa di sana diperuntukan untuk semata-mata peningkatan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat. Jadi konservasinya ada, masyarakat juga bisa mengais rezeki di sana," tegasnya.

 Baca juga: Hutan Sakral Warga Baduy Dalam Dirusak, AMAN: Sudah Kami Laporkan ke Kapolri

Sebelumnya, sebuah video viral memperlihatkan seorang pria warga Baduy Dalam menangis saat melihat kondisi hutan Gunung Liman dirusak oleh penambang emas liar.

Dalam video tersebut, ia menyampaikan permohonan kepada pemerintah.

"Kami mohon ke pemerintah, kami diamanatkan oleh leluhur supaya gunung jangan dihancurkan, lembah jangan dirusak, adat jangan diubah. Tapi sekarang terbukti Gunung Liman yang dirusak, minta tolong ke pemerintah," ucap seorang warga Baduy menggunakan bahasa lokal setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dijual di Atas HET, 800 Elpiji Milik Agen Nakal Disita Polisi

Dijual di Atas HET, 800 Elpiji Milik Agen Nakal Disita Polisi

Regional
Hadapi Pilkada, Elit Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Hadapi Pilkada, Elit Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Regional
Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Regional
Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Regional
Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Regional
Beredar Video Mesum 42 Detik di Lapas, Kemenkumham Jateng Bentuk Tim Khusus

Beredar Video Mesum 42 Detik di Lapas, Kemenkumham Jateng Bentuk Tim Khusus

Regional
Dua Kali Menghamili Pacarnya, Polisi di NTT Dipecat

Dua Kali Menghamili Pacarnya, Polisi di NTT Dipecat

Regional
PDI-P Pemalang Buka Pendaftaran Bacalon Bupati, Anom Wijayantoro Orang Pertama Daftar

PDI-P Pemalang Buka Pendaftaran Bacalon Bupati, Anom Wijayantoro Orang Pertama Daftar

Regional
Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Jual Beli BBM di Kalsel Akhirnya Ditahan

Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Jual Beli BBM di Kalsel Akhirnya Ditahan

Regional
Setelah dari KPU, Gibran Rencanakan Pertemuan dengan Sejumlah Tokoh di Jakarta

Setelah dari KPU, Gibran Rencanakan Pertemuan dengan Sejumlah Tokoh di Jakarta

Regional
Lecehkan Istri Tetangganya, Pria di Kalsel Ditangkap

Lecehkan Istri Tetangganya, Pria di Kalsel Ditangkap

Regional
Empat Nama Ini Diminta Golkar Persiapkan Pilgub Jateng 2024

Empat Nama Ini Diminta Golkar Persiapkan Pilgub Jateng 2024

Regional
Pilkada Manggarai Timur, Petahana Siprianus Habur Daftar ke Demokrat

Pilkada Manggarai Timur, Petahana Siprianus Habur Daftar ke Demokrat

Regional
Seekor Buaya yang Kerap Teror Warga di Maluku Tengah Ditangkap

Seekor Buaya yang Kerap Teror Warga di Maluku Tengah Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com