BLITAR, KOMPAS.com - Dua orang perempuan pekerja migran (PMI) asal Kabupaten Blitar yang pulang karena habis kontrak kerjanya terkonfirmasi positif Covid-19.
Mereka adalah dua dari ratusan PMI asal Kabupaten Blitar yang habis kontrak kerjanya pada April ini dan telanjur pulang ke rumah masing-masing tanpa proses skrining Covid-19.
Juru bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Blitar Eko Wahyudi membenarkan adanya dua orang PMI asal Kabupaten Blitar yang terkonfirmasi positif Covid-19 setelah menjalani tes dengan metode polymerase chain reaction (PCR).
"Data yang kami dapat dua orang PMI yang positif Covid-19. Saat ini mereka isolasi di (rumah isolasi) LEC di Kecamatan Garum," ujar Eko saat dikonfirmasi Kompas.com melalui saluran WhatsApp, Minggu (2/5/2021).
Baca juga: Jelang Lebaran, Wisata Ziarah Makam Bung Karno di Blitar Dibuka
Eko menggatakan keduanya adalah PMI yang baru pulang dari Singapura dan terlanjur pulang ke rumah masing-masing di Kecamatan Wonotirto.
Menurutnya, saat berangkat dari Singapura mereka negatif Covid-19 melalui skrining pada prosedur sebelum keberangkatan.
Dua orang tersebut merupakan sebagian dari sekitar 14.000 PMI asal Jawa Timur yang habis kontrak kerjanya pada April dan Mei, menurut Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.
Penanganan terkait pencegahan penyebaran Covid-19 dari gelombang kepulangan PMI ini baru mendapatkan kejelasan pada akhir April lalu.
Baca juga: Pulang ke Gresik, Pekerja Migran Dikarantina 3 Hari di Stadion Gelora Joko Samudro
Pada Senin (26/4/2021), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menetapkan, PMI harus menjalani karantina di Surabaya selama dua hari setelah turun dari pesawat di Bandara Juanda.
Selanjutnya, mereka harus menjalani tes Covid-19 sebelum dipulangkan ke daerah masing-masing di kabupaten dan kota di Jawa Timur.
Namun jika terkonfirmasi positif Covid-19, mereka harus melanjutkan karantina atau menjalani perawatan hingga sembuh.
Masalahnya, sebelum adanya ketetapan dari Satgas Covid-19 tingkat provinsi, telah banyak PMI yang pulang dari negara tempat mereka bekerja tanpa melalui skrining pencegahan penularan Covid-19 dan langsung pulang ke rumah masing-masing.