Momoh menceritakan, saat KRI Nanggala-402 mengalami kecelakaan, Iwa tak bisa tidur.
Ia pun menemani anaknya yang terbaring sakit tak berdaya dan tak bisa bicara tersebut.
Momoh meminta Iwa untuk tidak terlalu memikirkan kejadian tersebut, karena kondisinya yang juga sedang sakit berat.
Namun, Iwa tetap saja menangis dan ingin mendapatkan setiap informasi rinci terkait perkembangan kapal selam dan kru yang hilang kontak.
"Saat itu, Ibu juga enggak bisa tidur. Ibu minta ke Iwa jangan terlalu berpikir keras kejadian itu, tapi Iwa kekeh. Dan kalau Iwa tidak sakit, mungkin sama tidak selamat. Pak Iwa enggak bisa bilang apa-apa saat itu," kata Momoh sembari mengusap air mata saat bercerita.
Momoh saat ini hanya berharap anaknya tersebut sembuh kembali dan aktif lagi mengemban tugas dan amanat negara.
Saat ini, Iwa sengaja mengambil cuti dari pekerjaannya karena kondisi kesehatannya yang sakit parah dan sedang dalam pengobatan.
"Saya mau Iwa sembuh. Iwa itu baru cuti 1,5 tahun. Kalau saat dia berlayar, Ibu selalu minta Iwa selamat dan dibacakan surat hidir," kata dia.
Beberapa pekan sekali, Iwa selalu dibawa ke Jakarta untuk mendapatkan perawatan demi mengobati penyakit paru-parunya yang banyak terkontaminasi zat besi saat mengemban tugas di kapal selam.
"Iwa terlalu lama berlayar di kapal selam dan terserang paru-paru. Sengaja tak di rumah sakit TNI dan diminta oleh adik kandungnya. Badannya juga kurus banget," kata dia.