KOMPAS.com- Pada Minggu (24/4/2021) lalu, Bandiman, pengemudi ojek online beristirahat di sebuah masjid di jalan Gayam, Kota Yogyakarta. Saat itu, dirinya menerima order offline atau tanpa aplikasi.
Sebenarnya, hal itu dilarang oleh perusahaan aplikasi ojek. Namun karena panggilan hati, ia menerima order itu.
Apalagi pemesannya wanita yang mengirim makanan untuk takjil. Kebetulan, orderan di aplikasi sedang sepi.
Dia mengaku kurang mengetahui secara detail ciri-ciri wanita pengirim paket. Hanya saja sebelumnya dia menyebut jika wanita itu menggunakan hijab, tinggi sekitar 160 cm, dan orangnya putih.
"Sebenarnya nggak boleh (aplikasi offline). Kan saya panggilan hati. Ya saya enggak munafik juga butuh duit," kata Bandiman ditemui di rumahnya, Jumat (30/4/2021).
Baca juga: Anaknya Tewas Santap Sate Kiriman Perempuan Misterius, Bandiman: Jadi Pelajaran Rekan Ojol
Tak dinyana, orderan dengan bayaran Rp 25.000 tetapi Bandiman diberi uang Rp 30.000 oleh wanita tanpa identitas membawa petaka bagi keluarganya.
Saat itu, penerima paket yakni Tomy warga Kasihan, Bantul menolak menerima makanan berupa sate lontong.
Akhirnya, seperti berita sebelumnya anaknya Naba Faiz Prasetya (10 sebelumnya ditulis 8)dan istrinya Titik Rini yang mengonsumsinya. Keduanya mengalami mual, Titik bisa diselamatkan. Naba akhirnya meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan medis.
Ojek online
Bandiman sudah melakoni profesi sebagai ojek online sejak tahun 2017 lalu. Sebelumnya dirinya bekerja sebagai buruh proyek, dan jika menarik ke belakang pernah bekerja di perusahaan tambang.
Pekerjaan sebagai tukang ojek mampu untuk mencukupi kebutuhan hidup dua anak yakni Raihan (17) dan serta istri Titik Rini. Diakuinya ojek online saat pandemi penghasilannya berkurang drastis. Dari awal Rp 300.000 per-hari, kini Rp 100.000.
Usut tuntas
Motor merah yang digunakan Bandiman untuk mengojek terparkir di depan teras, helm hijau tergantung di pojok rumah. Bandiman masih belum bekerja.
"Belum Pak, saya belum mood kerja, istilahnya masih dalam suasana duka," kata
"Mungkin satu atau dua hari ke depan bekerja lagi," kata dia.