Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geram Anak Buahnya Diduga Terlibat Pungli, Gibran: Sudah Tidak Pantas Jadi Lurah Lagi

Kompas.com - 01/05/2021, 16:59 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Oknum lurah di Solo diduga terlibat dalam pungutan liar (pungli) bermodus penarikan zakat.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka geram dan menyayangkan kejadian tersebut.

Bahkan putra sulung Presiden Joko Widodo itu menilai, oknum tersebut sudah tidak layak menjabat lurah.

"Sudah tidak pantas jadi lurah lagi," kata Gibran, dilansir dari Tribun Solo, Sabtu (1/5/2021).

Baca juga: Lurah Diduga Lakukan Pungli Zakat Belasan Juta, Gibran Minta Maaf: Jika Terbukti Salah Saya Copot

Berdasarkan laporan masyarakat

Ilustrasishutterstock Ilustrasi
Gibran mengatakan kasus tersebut diketahui dari laporan warga Kelurahan Gajahan, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo.

Warga melaporkan adanya pemungutan zakat yang dilakukan oleh linmas dan membawa surat bertanda tangan lurah.

"Ada tanda tangan lurah di suratnya," ungkap Gibran.

Gibran meminta maaf kepada masyarakat yang merasa tidak nyaman atas kejadian itu.

"Pertama-tama saya mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian yang kurang nyaman ini, terutama untuk warga Gajahan, Pasar Kliwon," katanya.

Dia pun mengaku telah berkoordinasi untuk menangani persoalan itu.

Uang yang telah terkumpul belasan juta rupiah juga akan segera dikembalikan kepada warga.

Baca juga: Lurah di Solo Diduga Terlibat Pungli Belasan Juta Bermodus Zakat, Camat: Kembalikan Semua ke Warga

 

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Diproses badan kepegawaian

Kasus tersebut kemudian ditindaklanjuti Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD).

Secara umum, Gibran menilai tindakan oknum tersebut melanggar aturan.

"Untuk selanjutnya BKPPD melakukan pemeriksaan dan penjatuhan sanksi sesuai dengan PP 53/2010," katanya.

Gibran selanjutnya akan mengecek adanya tindakan serupa ke kelurahan lain.

"Sekali lagi saya mohon maaf, pelaku akan kami tindak tegas dan saya juga akan segera melakukan pengecekan di kelurahan lain. Saya ucapkan terima kasih pada warga Gajahan yang sudah melaporkan kejadian ini," katanya.

Baca juga: [POPULER NUSANTARA] Tersangka Rapid Test Pakai Alat Bekas Raup Rp 1,8 Miliar | Lurah di Jombang Minta THR dan Parsel ke Pengusaha

Terkumpul belasan juta rupiah

Ilustrasi uang kertas.(AFP)KOMPAS.com/MUHAMMAD NAUFAL Ilustrasi uang kertas.(AFP)
Camat Pasar Kliwon Ari Dwi Daryanto mengatakan masih terus mendalami, kepada berapa banyak warga surat edaran tersebut telah dibagikan.

Pasalnya, kata Ari sumbangan yang terkumpul ada yang berwujud uang dan barang.

Adapun uang sumbangan yang terkumpul mencapai Rp 11,5 juta.

"Hari Sabtu ini suruh saya suruh kembalikan kepada warga. Kalau memang ada saya minta untuk kembalikan semuanya. Termasuk kalau ada barang saya suruh kembalikan. Kami juga memohon maaf kepada warga yang dimintai sumbangan itu," ungkap dia.

Terpisah, Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Solo Nur Haryani mengatakan sudah menerima laporan terkait dugaan praktik pungli yang dilakukan lurah Gajahan.

Pihaknya berencana akan memanggil lurah tersebut untuk meminta klarifikasi sejauh mana keterlibatannya pada Senin (3/5/2021).

"Rencana baru besok Senin kita panggil sampai sejauh mana keterlibatan yang bersangkutan," kata Nur.

Nur mengatakan akan menjatuhkan sanksi disiplin pegawai yang diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) No 53 Tahun 2010.

"Kita ada tahapan. Sanksi disiplin itu ada ringan, sedang dan berat. Nanti masuk yang mana. Karena kalau ringan nanti cukup Pak Camat yang memberikan sanksi itu," terang dia.

(KOMPAS.com/Labib Zamani)

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Oknum Linmas di Gajahan Solo Keliling Minta Zakat, Gibran Periksa Lurah, Terancam Dicopot?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

Regional
Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Regional
9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

Regional
Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com