Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iwa Kartiwa, Sang Kolonel Penakluk Kapal Selam Indonesia, 26 Tahun Gadaikan Hidup dengan Maut

Kompas.com - 01/05/2021, 16:20 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Kolonel Laut (P) Iwa Kartiwa dikenal sebagai penakluk seluruh kapal selam milik Indonesia.

Ia adalah sosok perwira pasukan khusus kapal selam sekaligus mantan komandan KRI Nanggala-402 serta Satuan Kapal Selam Koarmabar II TNI AL.

Iwa adalah adik kandung kelima dari mantan Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal (Irjen) Purnawirawan Anton Charliya

Namun saat ini, Iwa terbaring lemas dan tak bisa bicara karena puluhan tahun terkena radiasi serbuk besi saat menjalankan tugas di kapal selam.

Baca juga: Iwa Sering Berkata ke Ibu, Kalau Kapal Selam di Indonesia Sudah Berusia Tua

Iwa bersama istri dan tiga anaknya serta mertuanya tinggal di sebuah rumah sederhana di gang kecil. Tepatnya di Gang Haji Shaun Jalan Paseh, Kota Tasikmalaya.

Sebelumnya Iwa dan keluarganya tinggal di Surabaya dan pindah ke Tasikmalaya sejak akhir 2019. Terakhir dia mejabat sebagai Komandan Satsel.

Kompas.com berkunjung ke kediaman Iwa, Sabtu (1/5/2021). Namun menurut Heni Hunaeni (62) mertua Iwa, menantunya sedang berobat ke Jakarta.

"Kalau hari ini tidak ada, tadi subuh berangkat untuk berobat ke RS di Jakarta. Tadi juga banyak orang yang pada datang mau jenguk ke sini. Tapi, anak saya sudah berangkat dibawa berobat ke Jakarta," jelas Heni

Baca juga: Cerita Mantan Komandan KRI Nanggala-402 Kolonel Iwa Kartiwa: Risiko Pasukan Khusus Kapal Selam, bak Gadaikan Hidup dengan Maut

Jual rumah untuk berobat

Inilah rumah Sang Kolonel Iwa Kartiwa penakluk kapal selam Indonesia yang saat ini sakit tak berdaya dan tak bisa bicara akibat radiasi serbuk besi kapal selam di rumah gang sempit Jalan Paseh, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (1/5/2021).KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Inilah rumah Sang Kolonel Iwa Kartiwa penakluk kapal selam Indonesia yang saat ini sakit tak berdaya dan tak bisa bicara akibat radiasi serbuk besi kapal selam di rumah gang sempit Jalan Paseh, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (1/5/2021).
Heni bercerita sebelum tinggal di gang kecil, Iwa memiliki rumah pribadi daerah Parakan Honje (Parhon) Indihiang.

Namun rumah tersebut dijual beberapa tahun lalu untuk biaya berobat sang kolonel.

"Kalau rumahnya dulu ada tapi bukan di Jati, di Parhon itu. Itu sudah lama dijual untuk berobat Pak," kata Heni.

Menurutnya, sejak Nanggala-402 hilang kontak, banyak tamu yang datang menjenguk Iwa atau sekedar menyanyakan kondisi menantunya.

Baca juga: Tinggal di Gang Sempit di Tasikmalaya, Mantan Komandan KRI Nanggala-402 Jual Rumah untuk Berobat

"Ini enggak akan apa-apa anak saya. Saya takut nanti malah jadi pikiran dan kasihan sedang sakit. Takut jadi pikiran kenapa jadi ramai begini pada tahu anak saya sakit. Banyak orang yang datang ke sini," ujar Heni.

Heni menjelaskan hingga sekarang, menantunya masih aktif dan berpangkat kolonel dan masih 6 tahun lagi bertugas sebelum pensiun.

Untuk itu ia berharap agar Iwa kembali sehat dan bisa membesarkan tiga anaknya yang masih kecil-kecil.

"Masih aktif, belum pensiun, masih 6 tahunan lagi. Saya kurang tahu kapan pulangnya dari Jakarta ke Tasikmalaya," tukas dia.

Baca juga: Cerita Mantan Komandan KRI Nanggala-402, Kapal Selam Tua, Saat Ada Masalah Tak Bisa Apa-apa

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com