Sebelum kejadian KRI Nanggala tenggelam, Iwa pernah mengeluh kepada ibu dan kakak kandungnya Anton Charliyan.
Iwa mengatakan bahwa armada kapal selam di Indonesia sudah berusia tua.
Iwa pun pernah beberapa kali menceritakan bahwa risiko kapal selam tua di Indonesia adalah seperti yang dialami KRI Nanggala sepekan lalu di Perairan Bali.
"Iwa juga suka berkata ke ibu, kalau kapal selam di Indonesia berusia tua," tambah dia.
Baca juga: Cerita Mantan Komandan KRI Nanggala-402, Kapal Selam Tua, Saat Ada Masalah Tak Bisa Apa-apa
Diberitakan sebelumnya, Mantan Komandan Satuan Kapal Selam (Satsel) Koarmada II sekaligus Mantan Komandan KRI Nanggala 402 Kolonel Laut (P) Iwa Kartiwa, terbaring lemah akibat penyakit yang dideritanya selama ini di kediaman keluarganya di wilayah Paseh, Kota Tasikmalaya.
Iwa selama ini dikenal sebagai perwira Angkatan Laut di kampung halamannya Tasikmalaya sekaligus adik kandung kelima dari Mantan Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal (Irjen) Purnawirawan Anton Charliyan.
Kondisi kesehatannya sampai sekarang belum membaik dan hanya bisa terbaring tak berdaya.
"Iya, Iwa itu adik kandung saya dan dia juga sebagai salah satu petugas pelopor kapal selam di Indonesia. Iwa sekarang terbaring sakit dan saat mendengar insiden KRI Nanggala, kami langsung nangis. Namun, mereka sudah tahu risiko pasukan khusus kapal selam itu gadaikan hidupnya dengan maut," jelas Anton kepada Kompas.com saat dihubungi via telepon whatsapp, Jumat (30/4/2021).
Sebelumnya, Kapal Selam KRI Nanggala 403 milik TNI AL tenggelam di Perairan Bali, Rabu (21/4/2021) lalu.
Kapal selam itu diketahui buatan Jerman 1979 dan kini telah berusia 41 tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.