LAMONGAN, KOMPAS.com - Hari kedua agenda eksplorasi Kapal Van Der Wijck di perairan Brondong, Lamongan, berlangsung tidak sesuai rencana.
Ini dikarenakan arus kuat yang terjadi di sekitar perairan Brondong, sehingga tidak memungkinkan tim ekspedisi untuk melakukan penyelaman, Jumat (30/4/2021).
Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur Wicaksono Dwi Nugroho menuturkan, arus yang cukup kuat dinilai membahayakan bagi keselamatan para penyelam yang hendak mengungkap keberadaan kapal tersebut.
"Arusnya cukup besar, sangat membahayakan kegiatan penyelaman. Jadi, kami sepakat ditunda dulu untuk hari ini," ujar Wicaksono, saat dihubungi, Jumat petang.
Wicaksono tidak menampik, tujuan utama dari agenda ini adalah menemukan dan mengungkap keberadaan Kapal Van Der Wijck yang diperkirakan tenggelam di perairan Brondong pada 1936 silam.
Baca juga: Tim Ekspedisi Temukan Titik Diduga Lokasi Kapal Van Der Wijck
Meski demikian, faktor keselamatan para personel tetap di atas segalanya.
"Kalau kegiatan bawah air sudah biasa, tapi pertimbangan keselamatan tim tetap yang utama. Tapi, kami akan terus coba untuk mendapatkan kondisi alam yang aman untuk kegiatan penyelaman," ucap dia.
Wicaksono melanjutkan, agenda penyelaman bakal kembali dilakukan pada Sabtu (1/5/2021) besok.
Kemungkinan akan dilakukan lebih awal, dari sebelumnya yang sempat dilakukan pada pukul 08.00 WIB, guna menyiasati arus bawah laut di perairan Brondong.