Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 TKI Positif Covid-19 Kabur Saat Dipulangkan, Satpol PP: Mau Lari ke Mana Juga?

Kompas.com - 30/04/2021, 20:05 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Dua Tenaga Kerja Indonesia (TKI) positif Covid-19 kabur ketika hendak dipulangkan ke Tanah Air.

Lantaran dikhawatirkan memperluas penularan virus Covid-19, pihak Satpol PP Nunukan pun bekerja sama dengan instansi lain untuk menemukan dua TKI tersebut.

Mereka akan melakukan penyisiran di sejumlah lokasi, termasuk di tempat kumpul para TKI.

"Tidak jauh itu (kaburnya). Nunukan ini kecil saja, mau lari ke mana juga," kata Ketua Satpol PP Nunukan Kadir.

Baca juga: 2 TKI yang Positif Covid-19 Kabur, Diduga Lari Saat Dibawa dari Pelabuhan Nunukan

Sekitar 52 TKI Kabur, 2 di antaranya positif Covid-19

Ilustrasi tenaga kerja Indonesia (TKI).KOMPAS/HERU SRI KUMORO Ilustrasi tenaga kerja Indonesia (TKI).
Kasus ini bermula saat sejumlah TKI deportan dipulangkan dari Malaysia melalui Pelabuhan Tunon Taka, Nunukan pada 22 dan 23 April 2021.

Plh Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Nunukan Asriansyah mengatakan, ada sekitar 200 TKI yang dipulangkan.

Namun, kurang lebih 52 orang kabur dan hanya 148 orang yang sampai.

"Dari sekitar 200 TKI yang dikirim ke kampung halaman hanya 148 orang yang sampai. Sisanya kabur entah ke mana," katanya.

Dari jumlah tersebut, ada dua TKI positif Covid-19 yang juga melarikan diri saat dipulangkan.

Keduanya ialah warga Janeponto, Sulawesi Selatan dan warga Kampung Rambutan, Nunukan.

"Kami perkirakan kaburnya hari Rabu saat pemulangan para deportan melalui pelabuhan Tunon Taka. Kita belum tahu pasti bagaimana mereka bisa kabur," tutur Asriansyah.

Baca juga: Keracunan Zat Besi Setelah Puluhan Tahun Bertugas di Kapal Selam, Mantan Komandan KRI Nanggala Kini Hanya Terbaring dan Sulit Bicara

 

Ilustrasi truk melaju di jalan raya.SHUTTERSTOCK/lassedesignen Ilustrasi truk melaju di jalan raya.
Banyak yang nekat lompat dari truk, mengapa para TKI berusaha kabur?

Asriansyah menjelaskan, mayoritas deportan masih meninggalkan anak, istri hingga hasil kerja mereka di Malaysia.

Hal ini diduga kuat menjadi alasan mengapa mereka berupaya kabur agar bisa kembali ke Malaysia.

Selama ini, lanjut Asriansyah, banyak kasus TKI kabur dengan nekat melompat saat dibawa menggunakan truk Satpol PP atau Kodim Nunukan.

Tak sedikit pula yang mencoba kabur ketika berada di rusunawa saat dikarantina sebelum dipulangkan.

Hal itu juga dibenarkan oleh penanggung jawab gedung Rusunawa Nunukan, Ragil.

"Keluarganya, anaknya dan hartanya masih ada di Tawau Malaysia sana. Ibarat burung kalau sarangnya di sana, pasti sebisa mungkin mereka mencari cara apa pun untuk bisa kembali ke sana," katanya lagi.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Nunukan, Ahmad Dzulviqor | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Regional
Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Regional
Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Regional
Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Regional
Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Regional
Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Regional
Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Regional
Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Regional
45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

Regional
Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Regional
Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Regional
Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Regional
Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com