Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati: Saya Ndak Mau Tahu, Pungutan Liar Harus Hilang dari Kediri, Tak Peduli Siapa yang Backup

Kompas.com - 30/04/2021, 19:24 WIB
Robertus Belarminus

Editor

KOMPAS.com - Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana (Mas Dhito) marah mengetahui adanya dugaan parkir liar di halaman Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Kediri.

Ia menegaskan tidak boleh ada pungutan liar di wilayah yang dipimpinnya.

Hal itu disampaikan Mas Dhito saat berbicara kepada anggota Satpol PP Kabupaten Kediri.

“Saya ndak mau tahu, hari ini pungutan liar harus hilang dari Kabupaten Kediri. Saya tak peduli siapa yang meng-backup, saya di belakang masyarakat Kabupaten Kediri," tutur dia, seperti dilansir dari Surya.co.id, Jumat (30/4/2021).

Baca juga: Bupati Kediri Marah Temukan Dugaan Parkir Liar di Kantor Dinas Pemkab

Mas Dhito mendapati dua orang menarik uang parkir kepada masyarakat di halaman Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Kediri.

Dua orang petugas parkir liar itu berpakaian bebas dan bukan pegawai pemkab.

Mas Dhito langsung mengambil toples wadah uang parkir yang terdiri dari pecahan Rp 2.000 dan Rp 5.000. Di dalamnya juga terdapat karcis kendaraan yang diparkir.

“Ini duit orang susah, mosok njenengan tarik i,” ujar Mas Dhito.

Mas Dhito lalu menginterogasi orang tersebut untuk mengetahui siapa yang mengkoordinir.

Mas Dhito memerintahkan petugas parkir liar itu menghubungi seorang pria berinisial L.

Seorang anggota Satpol PP lalu dipanggil untuk membubarkan parkir liar tersebut.

Menurut penjaga parkir, parkir yang diduga liar ini adalah atas perintah salah satu anggota DPRD Kabupaten Kediri berinisial L.

 

Bantah parkir liar

Anggota DPRD Kabupaten Kediri yang diketahui sebagai pengelola parkir itu, Masykur Lukman, menuturkan, pengelolaan parkir itu merupakan kerja sama dan sudah atas persetujuan Sekretaris Daerah yang dituangkan dalam lembar perjanjian.

Ia menunjukkan surat kerja sama yang ditandatangani Sekretaris Daerah, Dede Sujana pada tanggal 1 Februari 2021.

Turut tanda tangan sebagai saksi adalah Plt Kepala BPKAD M Erfin Fatoni, Plt Kepala Bagian Hukum Suwono, Kepala Bagian Umum Mustika Prayitno, Kepala Dispendukcapil Wirawan dan Kepala Bapenda Syaifudin Zuchri.

Surat perjanjian tersebut mengatur mengenai pemanfaatan aset daerah milik Pemkab berupa sebagian lahan halaman Kantor Kompleks Bagawanta Bhari sebagai lahan parkir.

Baca juga: Gubernur Papua: Pemerintah Sebaiknya Konsultasi Bersama PBB Terkait Status Teroris terhadap KKB

Luas lahan 1.441 meter persegi di Jalan Pamenang, Kabupaten Kediri.

“Mas Dhito belum tahu kalau parkir itu legal, itu kerja sama dengan bupati sebelumnya. Itu saya sewa atas nama pribadi dengan nilai sewa Rp 20 juta per tahun," ungkap dia.

Dia menyebut, parkir itu sudah berlaku sejak tahun 2017.

"Saya masih 2 bulan kontrak ini, dan itu adalah kebijakan Bupati sebelumnya. Kalau Mas Dhito sebagai Bupati tak berkenan ya tak masalah, selesai kontrak saya," ungkap dia.

Selain itu, lanjut Lukman, semua mekanismenya sudah dilakukan melalui prosedur.

"Saya juga sudah transferkan uang ke rekening pemerintah daerah," ujar dia.

---------------------

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul, "Bupati Mas Dhito Marah Temukan Dugaan Parkir Liar di Halaman Kantor Dinas Pemkab Kediri" (SURYA.CO.ID/FARID MUKARROM)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com