BANDUNG, KOMPAS.com - Seorang perempuan di Desa Cicadas, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, diduga mengalami lumpuh setelah mengikuti vaksinasi.
Adapun guru yang bernama Susan Antela (30) ini dikabarkan dibawa keluarganya ke Rumah Sakit Hasan Sadikin.
Koordinator Pelayanan Medik Rumah Sakit Umum Hasan Sadikin Bandung Zulvayanti membenarkan bahwa pasien atas nama Susan dirawat di RSHS.
"Betul pasien nama Nyonya Susan 30 tahun dari Sukabumi dirawat di RSHS dengan keluhan lemah keempat anggota gerak," kata Zulvayanti dalam keterangannya, Jumat (30/4/2021) sore.
Baca juga: Kronologi Guru di Sukabumi Lumpuh Setelah Disuntik Vaksin Covid-19
Dikatakan, pasien tersebut masuk pada tanggal 1 April dan dirawat sampai dengan tanggal 23 April.
"Kondisi pasien saya pulang sudah dalam keadaan perbaikan. Pasien bahkan sudah sempat datang kembali kontrol ke klinik motorik neurologi Hasan Sadikin, saat ini pasien dalam masa perbaikan atau penyembuhan," katanya.
Namun terkait keluhan pasien yang diduga lumpuh setelah divaksin, pihaknya belum dapat memastikan, pasalnya masih dalam pengkajian.
"Terkait ada tidaknya apa yang dikeluhkan pasien dengan vaksin, saat ini sedang dalam investigasi Tim KIPI. Adanya KIPI yang serius pada kasus yang dirawat di Hasan Sadikin alur pengkajiannya di tingkat Komda KIPI Jabar dan saat ini pengkajian sedang berlangsung," ucapnya.
Selanjutnya, kajian dari Komda akan dilaporkan ke Komnas KIPI untuk dilakukan pengkajian tahap akhir.
"Nanti ditentukan apakah kejadian tersebut apakah memang terkait dengan vaksinasi atau tidak," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang guru di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mengalami sejumlah gejala seusai disuntik vaksin Covid-19.
Perempuan bernama Susan Antela (31) yang tinggal di Desa Cicadas, Kecamatan Cisolok, itu mengalami lumpuh setelah mengikuti vaksinasi.
Hal tersebut disampaikan adik Susan bernama Yayu (26).
Menurut Yayu, 10 menit setelah disuntik vaksin, kakaknya mengalami gejala pusing, mual dan tubuh yang terasa lemas.
"Nah, pada saat disuntik itu sebenarnya keluar darah, darahnya banyak. Teteh (kakak) sampai bilang darahnya mancer (menyembur) katanya kayak gitu, terus disuruh duduk. Disuruh duduk bukannya membaik, malah merasa sesak," ujar Yayu saat ditemui Tribun Jabar di rumahnya, Kamis (29/4/2021).
Baca juga: Seorang Guru di Sukabumi Lumpuh dan Sulit Melihat Setelah Vaksinasi, Ini Kata Kadinkes
Pada saat itu, Susan diminta oleh petugas medis untuk berbaring karena gejala yang dirasakan.
Namun, menurut Yayu, bukannya membaik, keadaan kakaknya malah semakin parah.
Tangan dan kaki Susan terasa kaku.
Selain itu, penglihatannya menjadi buram.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.