KARAWANG, KOMPAS.com - Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton), sebuah kelompok studi konservasi lahan basah, menemukan bahwa limbah cair Pindo Deli 3 di Sungai Cibeet, Karawang, Jawa Barat, mengandung mikroplastik.
Direktur Eksekutif Ecoton Prigi Arisandi mengatakan, ia dan timnya melakukan investigasi pembuangan limbah di Sungai Cibeet yang merupakan anak Sungai Citarum pada 30 Maret 2021.
Tim kemudian mengambil sampel limbah cair Pindo Deli 3.
"Limbah cair Pindo Deli 3 mengandung mikroplastik," ujar Prigi kepada Kompas.com di Karawang, Jumat (30/4/2021).
Baca juga: Cerita Polisi Menyamar Jadi Pemulung, Ikut Tinggal di Kolong Jembatan
Prigi menjelaskan, mikroplastik adalah remah-remah plastik berukuran kurang dari 0,5 sentimeter atau 5 milimeter.
Pada limbah cair anak perusahaan Sinarmas itu, kandungan mikroplastiknya mencapai 210 partikel per 100 liter.
"Yang paling banyak jenis fiber atau serat," ujar dia.
Ia menyebut, wajar jika limbah cair Pindo Deli 3 mengandung mikroplastik.
Sebab, perusahaan itu menggunakan bahan baku kertas bekas yang diimpor dari luar negeri.
Kertas bekas itu diketahui mengandung plastik.
Mikroplastik, menurut Prigi, berbahaya lantaran plastik sendiri dibuat dengan tujuh bahan tambahan.
Adapun empat di antaranya paling berbahaya, yakni phthalates, bisphenol A (BPA), pigmen, dan dioksin.
"Yang paling berbahaya pertalat, yang membuat plastik jadi melentur. Itu yang kemudian bisa mengganggu hormon," ujar Prigi.
Baca juga: Adik Anton Charliyan Mantan Komandan KRI Nanggala-402, Sakit akibat Keracunan Zat Besi Kapal Selam
Prigi mengungkapkan, ancaman serius perihal hormon ditemukan di Amerika dan Eropa.
Gangguan hormon itu disebabkan seringnya penggunaan kemasan terkontaminasi plastik.