BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta masyarakat mematuhi pemerintah untuk tidak mudik tahun ini.
Jika tidak, Indonesia bisa seperti India yang tengah menghadapi ledakan kasus Covid-19.
"Berkaca pada India yang merasa sukses kemudian terjadi pelonggaran. Presiden (Jokowi) menitipkan agar mudik betul-betul dilarang dan diperketat," ujar Ridwan Kamil dalam rilis yang diterima Kompas.com, Jumat (30/4/2021).
Pria yang akrab disapa Emil ini mengatakan, pemerintah melarang mudik bukan untuk menghalangi silaturahmi dengan keluarga di kampung halaman, melainkan melindungi masyarakat dalam kerangka yang lebih besar, yakni keselamatan bangsa dan negara.
Sejak instruksi larangan mudik dikeluarkan pemerintah pusat, Jabar sudah menyiapkan strategi pembatasan penyekatan di sejumlah titik guna mengantisipasi pergerakan pemudik.
"Jabar sudah menyiapkan rencana pembatasan penyekatan di jalan utama maupun jalan tikus," katanya.
Kondisi di India saat ini kian memprihatinkan. Media bahkan menyebutnya dengan istilah "tsunami" Covid-19.
Baca juga: Polisi Sisir Laut dan Pelabuhan Aceh Timur, Antisipasi Eksodus Warga India
Kini, di negara itu kasus positif per hari mencapai 300.000 orang, dan meninggal 200.000 orang. Tiap dua jam ada 115 pasien meninggal.
Para petugas di pusat krematorium kewalahan karena terus menerima jenazah. Otoritas setempat mempertimbangkan jenazah dibakar di jalanan jika krematorium penuh.