UNGARAN, KOMPAS.com - Sebanyak 10 desa di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, masuk kategori rawan balita gizi buruk dan sasaran penanganan stunting.
Rencana aksi penanganan akan melibatkan berbagai pihak dengan tujuan agar tepat sasaran dan mencapai hasil yang maksimal.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang dr Ani Raharjo menyampaikan program intervensi akan dilakukan secara berkelanjutan dan terintegrasi bersama berbagai sektor.
Baca juga: Targetkan Hapus Stunting, Wali Kota Batam Kumpulkan Data Ibu Hamil
Sepuluh desa lokasi rencana aksi intervensi penanganan stunting adalah Desa Pledokan, Kemawi, Kebon Agung dan Kemitir di Kecamatan Sumowono.
Kemudian empat desa di Kecamatan Pabelan yakni, Semowo, Jembrak, Kadirejo dan Karanggondang.
"Selanjutnya adalah Desa Branjang (Ungaran Barat) dan Desa Lembu (Bancak)," jelasnya di Pendapa Rumah Dinas Bupati Semarang, Kamis (29/4/2021).
Sementara itu, Pelaksana Harian (Plh) Badan Perencanaan Penelitian Pengembangan dan Pembangunan Daerah (Barenlitbangda) Muslih menjelaskan, rembuk stunting bertujuan untuk menyamakan persepsi segenap pemangku kepentingan daerah guna mendukung aksi intervensi penanganan stunting.
Baca juga: Di Garut, Melawan Ancaman Stunting dengan Daun Kelor dan Motor
Berdasarkan data Dinkes tahun 2020, jumlah anak penderita stunting di Kabupaten Semarang sebanyak 3.817 anak atau 5,31 persen dari total jumlah populasi anak.
Sedangkan berdasarkan Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (PPGBM), prevalensi balita stunting mencapai 12,58 persen atau di bawah angka Provinsi Jateng 14,51 persen.
"Tahun ini Kabupaten Semarang ditetapkan sebagai salah satu lokasi fokus intervensi penurunan stunting terintegrasi tingkat nasional. Acara rembuk stunting ini menjadi langkah awal implementasi aksi terintegrasi yang akan dilakukan,” terangnya.
Acara rembuk stunting juga ditandai dengan penandatanganan komitmen Pemkab Semarang dan DPRD mendukung penanganan stunting.
Diserahkan pula bantuan kesehatan dan makanan kepada perwakilan sepuluh desa di Kabupaten Semarang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.