LAMONGAN, KOMPAS.com - Tim ekspedisi untuk mengungkap tenggelamnya Kapal Van Der Wijck di perairan Brondong, Lamongan, yang dimotori personel dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, resmi memulai agenda eksplorasi pada hari ini, Kamis (29/4/2021).
Arkeolog BPCB Jawa Timur Wicaksono Dwi Nugroho mengatakan, pada hari pertama eksplorasi ini tim ekspedisi menemukan titik yang diduga lokasi kapal yang oleh sebagian orang mendapat julukan 'Titanic Indonesia' tersebut.
Namun, Wicaksono belum berkenan membeberkan secara detail koordinat yang dimaksud.
"Hari ini kami mencari titik di mana letak yang diduga, merupakan titik lokasi tenggelamnya Kapal Van Der Wijck. Dan kami menemukan titik koordinat itu," ujar Wicaksono, saat dihubungi, Kamis (29/4/2021) petang.
Baca juga: Benarkah Kapal Van der Wijck Tenggelam di Perairan Lamongan? 13 Orang Ini Akan Membuktikan
Wicaksono menuturkan, tim mengawali agenda sekitar pukul 08.00 WIB.
Selain dirinya dan 13 personel dari BPCB Jawa Timur, juga dibantu oleh lima orang dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lamongan, satu personel Satpolairud Polres Lamongan, serta enam orang nelayan setempat.
"Setelah sekitar empat jam pencarian, kami akhirnya menemukan titik lokasi itu. Tim sudah sempat melakukan penyelaman di lokasi, tapi tidak maksimal," ucap dia.
Penyelaman pada hari ini, kata Wicaksono, terkendala akibat jarak pandang di kedalaman 30 meter kurang baik.
Di mana jarak pandang hanya berjarak 2 hingga 3 meter saja.
Untuk itu, tim yang baru merapat ke daratan sekitar pukul 18.30 WIB ini akan kembali melanjutkan agenda penyelaman pada besok, Jumat (30/4/2021).
"Besok, kami akan coba mengambil dokumentasi foto dan video di bawah air, untuk proses identifikasi apakah kapal karam itu merupakan Kapal Van Der Wijck," kata Wicaksono.
Tim ini memang bertujuan ingin membuktikan kebenaran sejarah terkait tenggelamnya Kapal Van Der Wijck di perairan Brondong.
Baca juga: Polisi Temukan Uang Palsu Rp 3,3 Miliar di Rumah Pelaku Pengganda Uang di Lamongan
Terlebih di sekitar Pelabuhan Brondong, Lamongan, juga berdiri monumen untuk mengenang tenggelamnya Kapal Van Der Wijck yang sampai saat ini masih kokoh berdiri.
Monumen tersebut dibangun oleh pihak Belanda untuk mengenang kisah tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, serta ucapan terima kasih dari pihak Belanda kepada masyarakat di sekitar perairan Brondong waktu itu, yang pada saat musibah terjadi memberikan bantuan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.