TUBAN, KOMPAS.com - Ada sebuah tradisi khas di kompleks makam Sunan Bonang, Kelurahan Kutorejo, Kecamatan Kota Tuban, Jawa Timur, pada saat Bulan Ramadhan.
Tradisi khas tersebut adalah pembagian takjil gratis berupa bubur suruh atau yang lebih dikenal bubur Sunan Bonang untuk berbuka puasa.
Pembagian takjil bubur Sunan Bonang setiap tahun selama Bulan Ramadhan ini ternyata sudah berlangsung sejak puluhan tahun, bahkan ratusan tahun silam.
Keberadaan tradisi khas ini pun dipelihara oleh Yayasan Mabarrot Sunan Bonang untuk melestarikan tradisi dan budaya baik yang ditinggalkan oleh Kanjeng Sunan Bonang.
Baca juga: Warga Non Muslim Desa Ini Rutin Bantu Tetangga Muslim Dirikan Masjid
Di masa pandemi Covid-19 ini proses pembuatan bubur Sunan Bonang tidak diperkenankan melibatkan banyak orang yang dapat menimbulkan kerumunan warga.
Sehingga proses memasak bubur Sunan Bonang kini hanya dikerjakan oleh sejumlah orang saja, demi menghindari kerumunan warga dan mencegah penyebaran Covid-19 meluas.
Ridwan, salah seorang juru masak bubur Sunan Bonang mengaku, sudah puluhan tahun menjadi juru masak bubur setiap tahunnya saat bBulan Ramadhan.
Bahan dasar pembuatan bubur Sunan Bonang adalah beras yang dimasak dengan air di atas belanga (wajan) besar, kemudian dicampur air santan dan sejumlah bumbu-bumbu khas Arab.
Pembuatan bubur Sunan Bonang ini setiap harinya menghabiskan beras sebanyak 12 kilogram, kelapa 10 biji.
Dengan menggunakan dua belanga berdiameter 100 sentimeter, para juru masak lainnya terus mengaduk beras yang sudah dicampur bubuk bumbu resep yang sudah turun temurun tersebut hingga matang.
"Proses memasaknya sekitar 3 jam mulai pukul 13.00 WIB dan menjelang shalat asar biasanya sudah selesai dan langsung dibagikan ke warga," kata Ridwan, kepada Kompas.com. (28/4/2021).
Mukminah, perempuan yang juga menjadi juru masak bubur Sunan Bonang mengatakan, resep bubur Sunan Bonang ini sudah turun temurun.
"Resep bumbunya terdiri dari rempah-rempah, ada bawang merah, bawang putih, serai, kunyit, ada bumbu gulai, kebuli," kata perempuan yang akrab disapa Mbah Muk.