Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berujung Penyesalan, Ini Pengakuan Mahasiswa Pembuang Bayi di Pontianak

Kompas.com - 29/04/2021, 11:35 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - AP, seorang mahasiswa asal Pontianak, menyesal telah membuang bayi yang baru saja dilahirkan pacarnya di pinggir sungai, Sabtu (24/4/2021).

Mahasiswa semester 4 itu juga meminta maaf dan berharap bayinya itu dapat dirawat oleh sang ibu N (15) yang masih duduk di bangku SMA.

"Sekarang saya semester 4. Ada penyesalan dan sudah minta maaf sama keluarga," ujarnya.

Kepada wartawan, AP mengaku nekat membuang bayinya karena tidak ingin menanggung malu dan sekolahnya terganggu.

Baca juga: Fakta Penggerebekan Pos Layanan Rapid Test Bandara Kualanamu, Laporan Warga dan Dugaan Alat Tes Daur Ulang

Bayi sempat dibawa ke panti asuhan

Di hadapan polisi, AP menceritakan, setelah mengetahui N melahirkan bayinya, AP segera datang ke rumah N.

Seperti diketahui, N melahirkan pada Sabtu (24/4/2021), pukul 08.00 WIB seorang diri di kamar rumahnya.

Setelah itu, pasangan remaja itu membawa bayi perempuannya itu ke sebuah panti asuhan. Namun, saat itu pihak panti asuhan menolak bayi tersebut. Alasannya, bayi tersebut baru lahir dan tidak ada yang merawat.

Baca juga: Kasus Alat Rapid Test Bekas di Bandara Kualanamu, Diduga Alat Hanya Dicuci Pakai Air

 

"Waktu bapaknya datang ke rumah itu, kemudian bayi diserahkan ke bapaknya. Bapaknya langsung berinisiatif untuk menitipkan ke panti asuhan dengan harapan perbuatan mereka tidak diketahui. Kemudian mereka juga menghilangkan jejak," kata Kasat Reskrim Polres Sekadau, Iptu Anuar Syarifudin, seperti ditulis Tribunnews.com.

Melihat kondisi itu, pasangan remaja itu membawa bayi mereka ke tempat wisata di Desa Bokak Sebumbun. Bayi malang itu akhirnya diletakkan AP dan N di dekat sungai.

"Memang pada waktu membuang bayi itu di pinggir sungai, si ibu bayi yang menggendong bayi ini di belakang dan si bapak yang mengendarai sepeda motor," kata Anuar.

Baca juga: Soal Pemudik Motor Lolos Pulang Kampung di Pos Penyekatan Karawang-Bekasi, Ini Kata Polisi

Bayi dirawat di rumah sakit

Ilustrasi bayi lahirPIXELS Ilustrasi bayi lahir

Menurut polisi, saat ini bayi malang itu sedang dirawat di RSUD Sekadau untuk mendapatkan perawatan intensif.

Selain itu, polisi juga sudah menetapkan AP sebagai tersangka.

"Bayi itu sudah kita bawa ke RSUD Sekadau, untuk mendapatkan perawatan secara intensif," ujar Anuar.

Terkait hak asuh, Polres Sekadau masih fokus terhadap penyidikan perkara.

"Nanti akan dibicarakan dengan keluarga besar bayi tersebut. Apakah akan diasuh pihak keluarga ibu atau bapaknya, dititipkan ke Dinas sosial atau mungkin di adopsi," jelas Iptu Anuar.

Baca juga: Gadis 15 Tahun Melahirkan, Sang Pacar yang Masih Mahasiswa Buang Bayinya di Tempat Wisata

Seperti diberitakan sebelumnya, salah satu warga Desa Bokak Sebumbun bernama Eko menceritakan kaget ketika mendengar suara tangis bayi saat mencari ikan di sungai, pukul 19.00 WIB.

Saat itu dirinya melihat ada bayi hanya menggunakan baju dan berbalut satu helai kain lampin. Kondisi sang bayi pun cukup memprihatinkan. Tali pusar dan darah masih menyelimuti tubuh kecilnya.

Eko dan rekannya lalu memberitahu warga desa dan segera membawa bayi malang itu ke rumah sakit.

"Setelah warga datang, bayi langsung digendong istri saya dan dibawa ke rumah pak RT untuk dibersihkan dan langsung dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa," ungkapnya. (Khairina).

Artikel ini telah tayang di TribunPontianak.co.id dengan judul: Seorang Mahasiswa di Kalbar Buang Bayi Hasil Hubungan Terlarang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Regional
Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Regional
Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Regional
Pembobol Kartu ATM di NTT Ternyata Oknum Satpam Rumah Sakit

Pembobol Kartu ATM di NTT Ternyata Oknum Satpam Rumah Sakit

Regional
Klaim Kantongi Restu SBY, Yophi Prabowo Positif Maju Pilbup Purworejo

Klaim Kantongi Restu SBY, Yophi Prabowo Positif Maju Pilbup Purworejo

Regional
Ajang Gowes Siti Nurbaya, Bersepeda Sambil Wisata di Padang

Ajang Gowes Siti Nurbaya, Bersepeda Sambil Wisata di Padang

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Golkar Buka Peluang Berkoalisi dengan PDI-P untuk Pilkada Jateng 2024

Golkar Buka Peluang Berkoalisi dengan PDI-P untuk Pilkada Jateng 2024

Regional
Diajak Tunjukkan Tangan Bentuk L Lambang Ikut Pilgub Jateng, Luthfi: Ojo Ngono

Diajak Tunjukkan Tangan Bentuk L Lambang Ikut Pilgub Jateng, Luthfi: Ojo Ngono

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita di Wonogiri, Korban Dibakar dan Dikubur di Pekarangan

Kronologi Pembunuhan Wanita di Wonogiri, Korban Dibakar dan Dikubur di Pekarangan

Regional
Usai Banjir Demak, Siti Panik Ketiga Anaknya Terkena DBD

Usai Banjir Demak, Siti Panik Ketiga Anaknya Terkena DBD

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Dikabarkan Tenggelam di Laut, Aparat Desa Ternyata Pergi Jauhi Rekannya

Dikabarkan Tenggelam di Laut, Aparat Desa Ternyata Pergi Jauhi Rekannya

Regional
Perjuangan Sisilia Unut Sudah 30 Tahun Memikul Derita Sakit Gondok Seukuran Bola Plastik, Butuh Biaya Operasi

Perjuangan Sisilia Unut Sudah 30 Tahun Memikul Derita Sakit Gondok Seukuran Bola Plastik, Butuh Biaya Operasi

Regional
Pengakuan Pembunuh Karyawan Toko di Sukoharjo, Incar THR Korban Senilai Rp 5 Juta untuk Bayar Utang

Pengakuan Pembunuh Karyawan Toko di Sukoharjo, Incar THR Korban Senilai Rp 5 Juta untuk Bayar Utang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com