Tujuannya, kata Syahyudi, untuk mencari rumah keluarga atau kerabat sebagai tempat menginap sampai rumahnya selesai dibangun.
"Kita menghindari adanya konsentrasi warga di tempat pengungsi untuk mencegah penyebaran Covid-19. Besaran dana ini adalah Rp 500.000 per bulan untuk setiap KK. Tahap pertama ini diberikan untuk tiga bulan. Selanjutnya akan ada tahap kedua untuk tiga bulan berikutnya," jelas Syahyudi.
Lebih lanjut, Syahyudi mengungkapkan, dana tunggu hunian tahap I tersebut diberikan kepada 10 Kabupaten yang sudah memasukan data. Jumlah bantuan itu sebesar Rp 7,4 miliar.
Baca juga: Jamin Pendidikan Anak Awak KRI Nanggala-402, Presiden: Ibu-ibu Juga Akan Dibangunkan Rumah
Dana ini diperuntukan bagi Kabupaten Kupang sebanyak 2.060 rumah, Kabupaten Timor Tengah Utara 62 rumah, Malaka 556 rumah, Belu 28 rumah, Alor 733 rumah, Lembata 238 rumah, Flores Timur 234 rumah, Nagekeo tiga rumah, Sumba Timur 762, dan Kota Kupang 261 rumah.
"Dana ini langsung kami transfer ke rekening daerah," ujar dia.
Ia berharap, data mengenai kerusakan rumah warga segera difinalisasi sesuai fakta yang ada.
"Jangan sampai ada yang dobel. Seharusnya batas akhir tanggal 26 April. Kami harapkan minggu ini sudah selesai. Terkait lokasi untuk relokasi, kami harapkan harus benar-benar clear. SK usulan data dari Pemerintah Daerah juga harus jelas, apa yang sudah dikirim benar-benar harus merupakan hasil validasi dan verifikasi," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.