MALANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, proses pembangunan rumah warga yang rusak berat akibat gempa di Malang akan dikerjakan oleh personel TNI dan Polri.
Dengan begitu, warga yang rumahnya rusak berat akan mendapatkan hunian baru yang akan dibangun oleh TNI dan Polri.
Khofifah mengatakan, pengerahan personel TNI dan Polri supaya dana stimulan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebesar Rp 50 juta untuk tiap rumah murni dimanfaatkan untuk material bangunan.
"Yang rusak berat nanti mereka terima rumah begitu. Karena anggaran yang Rp 50 juta untuk rusak berat itu di luar dari proses pengerjaan," kata Khofifah, di Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) yang ada di Kota Malang, Rabu (28/4/2021).
Baca juga: Nenek Berusia 93 Tahun Korban Gempa Malang Meninggal dalam Perawatan
"Nanti tim dari aparat TNI-Polri akan membantu pengerjaan rumah. Itu tidak mengganggu dari nilai Rp 50 juta untuk membangun rumah yang rusak berat," ujar dia.
Khofifah tidak menyebutkan spesifikasi rumah yang akan dibangun tersebut.
Meski begitu, Khofifah memastikan bahwa rumah itu akan dibangun dengan standar yang ada di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Standarnya ya PUPR. Yang jelas standar dari PUPR," kata dia.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.