Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pilu Naba, Anak Pengemudi Ojol yang Tewas Usai Makan Sate dari Wanita Misterius, Keluarga Tolak Otopsi

Kompas.com - 28/04/2021, 21:02 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Seorang bocah bernama Naba Faiz Prasetya (8), anak dari sopir ojek online (ojol) di Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Bandiman (36) meninggal usai menelan separuh sendok lontong pada paket sate misterius.

Istri Bandiman, Titik Rini (33) yang menelan sisa makanan anaknya pun harus dilarikan ke rumah sakit.

Namun sampai saat ini, keluarga masih menolak jenazah Naba diotopsi.

Baca juga: Anak Pengemudi Ojol Tewas Usai Menyantap Separuh Sendok Lontong Bumbu: Rasanya Pahit dan Pedas

Bermula pesanan wanita misterius

Kejadian berawal pada Minggu (25/4/2021) saat Bandiman menerima pesanan dari seorang wanita namun tidak melalui aplikasi.

Wanita itu mendatangi Bandiman untuk menitipkan makanan kepada seseorang.

"Dia bilang saya tidak punya aplikasi tapi saya ingin mengirimkan paket takjil ke Bangunjiwo, Kapanewon Kasihan, Bantul," kata Bandiman saat dihubungi, Selasa (27/4/2021).

Barang yang diantarkan ialah dua kotak makanan berisi lontong dan kudapan.

Baca juga: Cari Perempuan Misterius Pengirim Sate yang Tewaskan Anak Driver Ojol, Polisi Cek CCTV

 

Ilustrasi uang/ upah minimum UMK UMP / UMR Jakarta 2021KOMPAS.com/NURWAHIDAH Ilustrasi uang/ upah minimum UMK UMP / UMR Jakarta 2021
Bayar Rp 30.000

Meski seorang wanita, pengirim makanan itu mengatasnamakan Hamid.

Bandiman mematok ongkos Rp 25.000, tetapi wanita itu memberikan Rp 30.000.

Adapun ciri-ciri wanita itu berusia sekitar 25 tahun, berkulit putih, tinggi badan sekitar 160 sentimeter.

Wanita tersebut mengirim makanan untuk Tomi yang berada di Kapanewon Kasihan.

Sampai di lokasi, Tomi ternyata tidak mau menerima makanan karena merasa tidak mengenal Hamid.

Penerima akhirnya meminta makanan itu dibawa pulang oleh Bandiman.

Baca juga: Anak Ojol Tewas Setelah Makan Paket Sate Misterius, Keluarga Tolak Otopsi

Dimakan saat berbuka puasa

Saat berbuka puasa, Bandiman menyajikan makanan itu untuk keluarganya.

"Anak saya bilangnya pahit panas dan lari ke kulkas minum," sebut Bandiman

Saat itulah Naba terjatuh dan Titik langsung muntah.

Sempat dibawa ke RSUD Kota Yogyakarta, nyawa Naba tak terselamatkan.

Sedangkan Titik harus mendapatkan perawatan medis.

Titik mengatakan tidak merasa aneh dengan lontong itu karena tidak berbau aneh dan tampilannya wajar.

"Kalau basi kayaknya enggak, soalnya enggak bau, lontonge masih bagus," kata Titik.

Baca juga: Anak Driver Ojol Tewas Usai Makan Sate Kiriman Wanita Misterius di Yogyakarta, Ini Faktanya

 

Ilustrasi sate ayam madura. Dok. Shutterstock/ onyengradar Ilustrasi sate ayam madura.
Hanya separuh sendok

Kapolsek Sewon Kompol Suyanto mengatakan bahwa Naba saat itu baru memakan separuh sendok lontong.

Kemudian separuhnya dimakan oleh Titik.

"Lontong itu sudah dipotong bulat-bulat itu kan satu sendok penuh nah itu diparuh, disuapkan ke anaknya. Merasa ada pahit-pahit pedas begitu, anak itu lari ke kulkas ngambil air minum. Dipikir kepedasan biasa, ibunya makan yang separuhnya," kata Suyanto saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon Selasa (27/4/2021).

Sementara Bandiman dan anaknya yang pertama tidak menyantap lontong, melainkan sate ayam tanpa bumbu.

Baca juga: Makan Orderan Sate Misterius, Anak Driver Ojol di Yogyakarta Tewas, Ini Pengakuan Sang Ayah

Sampel makanan dibawa ke laboratorium

Ilustrasi peneliti sedang bekerja di laboratorium.THINKSTOCKPHOTOS Ilustrasi peneliti sedang bekerja di laboratorium.
Kabid Humas Polda DIY Kombes Yuliyanto mengatakan, tengah melakukan penelitian sampel makanan.

"Polres Bantul sudah mengirim sisa makanan ke laboratorium, apakah mengandung zat berbahaya atau tidak," tegasnya.

Polisi masih menunggu hasil laboratorium untuk mengetahui penyebab kematian Naba.

"Ini kita belum tahu motifnya apa, kemudian penyebab kematiannya apakah betul dari takjil itu kita belum tahu. Tapi yang jelas, sisa makanan itu sudah dibawa ke laboratorium," tandasnya.

Baca juga: Usai Bunuh Anggota Gym, Personal Trainer Hanya Diam di Lokasi Kejadian sampai Polisi Menangkapnya

 

Tolak otopsi

Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Bantul AKP Ngadi mengatakan keluarga saat ini masih menolak untuk dilakukan otopsi kepada jenazah Naba.

Namun menurutnya, kasus tersebut masih terus diproses.

Polisi juga terus melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi.

"Untuk sementara ini keluarga menolak untuk dilakukan otopsi. Namun, namanya proses penyidikan kalau memang nanti ada tindak pidana, mungkin nanti bisa dipertimbangkan lagi," kata Ngadi saat dihubungi, Selasa (28/4/2021).

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Yogyakarta, Markus Yuwono | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief, Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Regional
11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

Regional
Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Regional
Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Regional
Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Regional
Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Regional
Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Regional
TKW Asal Cianjur Diduga Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak, Kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

TKW Asal Cianjur Diduga Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak, Kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

Regional
[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

Regional
Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Regional
Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com