Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Penampakan Awan di Bali Berbentuk Kapal Selam, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 28/04/2021, 13:46 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Viral di media sosial sebuah video merekam gumpalan awan yang disebut mirip kapal selam.

Video itu direkam pemilik akun Instagram Arik Andrawan yang kemudian diunggah ulang oleh akun @gianyarinfo.

Baca juga: Video Viral Awan Berbentuk Gumpalan, Namanya Mammatus

Video ini ramai diperbincangkan seiring peristiwa tenggelammya kapal selam KRI Nanggala-402 di perairan utara Bali.

Baca juga: Awan Berbentuk Lafaz Allah Terlihat di Langit Sekitar Lereng Merapi

Melalui pesan Instagram, Arik menjelaskan bahwa video diambil pukul 05.00 Wita di Pantai Matahari Terbit, Sanur, Kota Denpasar, Minggu (25/4/2021).

Baca juga: Viral, Awan Berbentuk Gelombang Tsunami Selimuti Langit Makassar, Ini Penjelasan BMKG

"Ambil video itu pas tanggal 25, di mana kapal Nanggala-402 ditemukan. Saya enggak sengaja bikin video itu," katanya, Selasa (27/4/2021) malam.

Ia mengaku saat merekam momen matahari terbit tersebut tak sadar ada awan yang mirip kapal selam. Ia baru tahu setelah melihat ulang video tersebut.

"Saya saja awalnya enggak ngeh (mengerti) kalau ada awan berbentuk kapal Nanggala," kata dia.

Penjelasan BMKG

Prakirawan Cuaca BMKG Wilayah III Denpasar Putu Agus Dedi Permana menjelaskan, bentuk awan dipengaruhi oleh proses cuaca.

Misalnya, dari pergerakan angin akan ada angin yang berkumpul dan angin yang menyebar.

"Jadi bentuk itu sangat bergantung dengan pergerakan angin, pergerakan uap air, dan jumlah uap air di wilayah tersebut," katanya saat dihubungi.

 

Secara umum, terbentuknya awan merupakan bagian dari siklus air.

Pertama, terjadi pemanasan dari penyinaran matahari ke permukaan bumi, yakni air di wilayah laut, danau, sungai, dan tempat lainnya.

Pemanasan ini akan menimbulkan perubahan fase dari air ke uap air.

Kemudian, uap air akan bergerak ke atas.

"Pergerakan uap air ini semakin lama semakin ke atas," kata dia.

Atmosfer semakin ke atas semakin dingin sehingga uap air yang sampai ke atas akan mencapai suhu dingin tertentu.

Uap air ini akan menjadi titik air dan kumpulan titik air membentuk embun dan memunculkan awan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com