Namun, ada saja pengendara yang nekat melintas dengan memindahkan pembatas jalan.
"Saya cek lapangan pembatas jalan itu suka digeser. Masih banyak nekat melintas," ungkap Suwarso saat dihubungi terpisah.
Suwarso meminta pengendara, terkhusus warga Palaran menghormati keputusan Pemkot menutup jembatan itu.
"Itu kan untuk keselamatan kita semua," kata Suwarso.
Baca juga: Pembayaran Proyek Jembatan Joyoboyo Segera Dilunasi, Dalam Waktu Dekat Icon Baru Surabaya Diresmikan
Kasat Lantas Polresta Samarinda Kompol Wisnu Dian Ristanto berencana mengganti pembatas jalan dengan beton.
"Ada aja yang nekat lewat. Makanya kami ganti pakai beton supaya enggak mudah digeser," ungkap Wisnu.
Selain itu, lanjut Wisnu, anggotanya dan petugas Dinas Perhubungan Samarinda juga rutin patroli menjaga dua sisi jembatan.
Sebagai informasi, pada Senin (26/4/2021) lalu, Wali Kota Samarinda, Andi Harun menutup sementara penggunaan Jembatan Mahkota II karena fondasi tiang jembatan bergeser.
"Terjadi pergeseran 7 milimeter ke kanan dan penurunan 33 milimeter," ungkap Andi Harun, saat meninjau ke lokasi, Senin lalu.
Baca juga: Baru Diresmikan, Jembatan di Pangkalpinang Dipreteli Maling
Langkah penutupan, kata Andi Harun, semata-mata hanya mengantisipasi keselamatan masyarakat saat melintas.
Penutupan dilakukan sampai batas waktu yang belum ditentukan, sebelum ada pengumuman ada keadaan baru.