Galang Dana untuk Beli Pengganti KRI Nanggala-402, Ketua Dewan Syura Masjid Jogokariyan: Sehari Tembus Rp 300 Juta

KOMPAS.com - Musibah tenggelamnya KRI Nanggala-402 di perairan Bali menjadi duka mendalam bagi rakyat Indonesia.

Pasalnya, dalam peristiwa itu ada sebanyak 53 prajurit terbaik TNI AL turut gugur.

Menyikapi kejadian itu, Ketua Dewan Syura Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, Muhammad Jazir berinisiatif untuk melakukan penggalangan dana.

Dana yang terkumpul nantinya selain untuk membantu membelikan kapal selam pengganti KRI Nanggala-402, juga diberikan untuk membantu meringankan beban keluarga korban.

Baca juga: Dalam Sehari, Masjid Jogokariyan Sudah Kumpulkan Rp 300 Juta untuk Beli Pengganti KRI Nanggala-402

Untuk memaksimalkan upaya penggalangan dana yang dilakukan, kata dia, saat ini telah disediakan rekening khusus.

Pada hari pertama pertama penggalangan dana yang dilakukan, menurutnya, antusias masyarakat yang ingin ikut berpartisipasi cukup tinggi.

Bahkan, anggaran yang telah dikumpulkan pada hari pertama itu diketahui sudah mencapai lebih dari Rp 300 juta.

"Kita buka rekening kemarin langsung kita publish, pagi ini sudah tembus di atas Rp 300 juta Masya Allah, dalam waktu sehari Rp 300 juta," kata dia.

"Itu rekening dana yang akan terkumpul berapa pun kalau bisa mencapai pembelian ya kita akan belikan kalau tidak kita teruskan untuk ditambahi anggaran TNI AL sendiri," tambahnya.

Baca juga: Fakta Terkini Pencarian KRI Nanggala-402, Terdeteksi di Kedalaman 850 Meter dan TNI Siapkan 2 Cara Evakuasi

Upaya penggalangan dana sendiri, lanjut Jazir, mendapatkan apresiasi dari Laksamana Zaenal, Komandan Armada Laut di Surabaya.

"Beliau sangat terharu berterima kasih atas respons kita," ujar dia.

Dirinya berharap, dengan upaya yang dilakukan itu dapat membantu meningkatkan bidang pertahanan nasional serta mampu membangkitkan rasa cinta tanah air dari masyarakat.

Melihat tingginya antuas masyarakat, pembukaan donasi akan dilakukan selama satu bulan.

"Jadi kita akan cek sebulan pertama sekaligus mencari donasi," kata dia.

Penulis : Kontributor Yogyakarta, Wisang Seto Pangaribowo | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief