Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Bertugas di KRI Nanggala-402, Serda Eko Video Call dengan Ibunya di Klaten

Kompas.com - 27/04/2021, 16:16 WIB
Labib Zamani,
Dony Aprian

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Duka mendalam dirasakan keluarga Jariyah (68), warga Desa Ngreden RT 009 RW 005, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Sebab, anak sulungnya Eko Prasetiyo (34), berpangkat Sersan Dua (Serda) menjadi salah satu Kru Kapal Selam Kri Nanggala-402 yang tenggelam di utara perairan Bali.

Sebelum berangkat berlayar, Eko sempat berpamitan dengan ibunya melalui video call, Minggu (18/4/2021).

"Karena Senin (19/4/2021) mau berangkat layar. Hari Minggu itu Mas Eko pamit sama ibu lewat saya video call," kata adik kandung Eko, Miftahul Jannah (30) ditemui di rumahnya Klaten, Jawa Tengah, Selasa (27/4/2021).

Baca juga: Duka Keluarga Awak KRI Nanggala-402 di Tulungagung, Orangtua Masih Berharap Anaknya Selamat

Miftahul mengatakan, Eko meminta doa restu kepada ibunya tidak hanya sekali saat bertugas di Kri Nanggala-402.

Namun, setiap ada tugas dari kesatuannya Eko pun selalu berpamitan meminta doa kepada ibunya melalui video call.

"Tidak hanya berlayar. Tapi setiap bertugas kemanapun Mas Eko mesti minta doa restu ibu dan bapak juga," terang dia.

"Sebelum puasa layar tiga hari. Terus setelah pulang juga ngabarin. Beberapa hari kemudian ya tanggal 18 April 2021 itu pamit lagi mau layar (Kri Nanggala-402)," sambung dia.

Komunikasi Eko dengan ibunya melalui video call untuk meminta doa restu sebelum bertugas di Kri Nanggala-402, Minggu (18/4/2021) merupakan yang terakhir kali.

Baca juga: Kakak Awak KRI Nanggala-402: Dia Sangat Ingin Pulang, Minta Sambal Teri Jos

Kapal selam KRI Nanggala-402 yang ditumpangi Eko saat bertugas mengalami hilang kontak di utara perairan Bali, Rabu (21/4/2021).

"Kita dapat kabar Kapal Selam Kri Nanggala-402 yang ditumpangi Mas Eko hilang kontak dari istrinya," ungkap dia.

"Ibu shock dan nangis. Tapi tak lama karena ibu sudah tau dan paham memang tugasnya seperti itu. Jadi ibu hanya bisa mendoakan," katanya.

Miftahul mengatakan keluarga sudah mengikhlaskan Eko yang telah gugur dalam bertugas di Kri Nanggala-402.

"Sejauh ini sudah ikhlas. Kami yakin Mas Eko sudah tenang dan mendapat tempat terbaik di sisi Allah. Selama tiga malam keluarga menggelar doa dan tahlilan," ucap Miftahul.

Miftahul mengungkap, sosok Eko di mata keluarga merupakan kakak yang baik, jujur dan pendiam.

Selain itu, setiap setahun sekali pada momentum Lebaran Eko pulang ke Klaten mengunjungi orangtuanya. Eko terakhir pulang ke Klaten pada 26 Juli 2020.

"Mas Eko sangat sayang keluarga khususnya ke orangtua. Dan silahturahmi ke keluarga besar, teman sangat bagus. Mas Eko ibadahnya juga bagus," kata Miftahul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Regional
Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Regional
Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Regional
50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

Regional
Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Regional
Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Regional
Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Regional
Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Regional
26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

Regional
Perincian Sanksi untuk ASN di Semarang apabila Bolos di Hari Pertama Kerja Usai Lebaran 2024

Perincian Sanksi untuk ASN di Semarang apabila Bolos di Hari Pertama Kerja Usai Lebaran 2024

Regional
127 Perusahaan di Jateng Bermasalah soal THR, Paling Banyak Kota Semarang

127 Perusahaan di Jateng Bermasalah soal THR, Paling Banyak Kota Semarang

Regional
Kisah Jumadi, Mudik Jalan Kaki 4 Hari 4 Malam dari Jambi ke Lubuk Linggau karena Upah Kerja Tak Dibayar

Kisah Jumadi, Mudik Jalan Kaki 4 Hari 4 Malam dari Jambi ke Lubuk Linggau karena Upah Kerja Tak Dibayar

Regional
Gagalkan Aksi Pencurian hingga Terjungkal, Karyawan Alfamart di Semarang Naik Jabatan

Gagalkan Aksi Pencurian hingga Terjungkal, Karyawan Alfamart di Semarang Naik Jabatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com