SURABAYA, KOMPAS.com - Pelaku penusukan anggota gym di salah pusat kebugaran di Jalan Arief Rachman Hakim, Surabaya, yakni E (39), berniat mengakhiri perselisihan dengan korban FC (46).
Namun, pelaku merasa tersinggung dengan perkataan korban sehingga secara reflek ia langsung melakukan penusukan sebanyak 17 kali.
Kapolsek Sukolilo Kompol Subiyantana mengatakan, pelaku mengaku selama ini kerap dirundung (bully) dan diejek.
Saat ingin menyelesaikan perselisihan dengan korban, pelaku sempat meminta korban untuk menjaga sikap dan tidak mengeluarkan perkataan yang membuat tersinggung.
Baca juga: Anggota Gym Tewas Usai Ditusuk oleh Personal Trainer, Polisi: Tersangka Dendam Sejak Lama
"Ya, kalau kata-katanya itu banyak yang disampaikan, di-bully, diejek," kata Subiyantana, usai rilis di Mapolsek Sukolilo, Selasa (27/4/2021).
Adapun perkataan korban yang membuat tersangka tersinggung adalah, keluarga pelaku diancam akan dibunuh.
"Informasi dari pemeriksaan, bahwa kamu (pelaku) tak habisi sama keluargamu," ujar Kapolsek.
Selain itu, korban juga menghina pelaku sebagai seorang personal trainer yang sekedar ingin cari makan di pusat kebugaran.
"Dia (tersangka) merasa tersinggung, karena dia di sini juga dihina sebagai pelatih personal trainer, cuma cari makan dan lain sebagainya," kata dia.
Karena tak terima dihina, secara reflek pelaku yang sudah menyiapkan pisau di balik bajunya langsung menusuk korban sebanyak 17 kali tusukan.