Menurut Dwi, truk oleng buatannya digemari karena detailnya terlihat, pintu bisa dibuka, dan olengnya sangat terasa.
"Dengan digoyang sedikit saja, olengnya bisa ke kanan kiri dan lampu menyala, sehingga anak-anak suka," papar Dwi.
Saat ini setidaknya setiap dua minggu Dwi mendapat pesanan minimal 50 truk mainan.
Baca juga: Tak Ada Uang, Pria Ini Rampok Toko Bermodal Pistol Mainan Milik Anaknya: Idenya Dadakan
"Karena selalu dikejar waktu dan target pembuatan, akhirnya saya mengajak empat saudara untuk membantu membuat truk ini," jelasnya.
Para pekerja tersebut bekerja secara borongan.
"Kita fokus agar pengerjaan mainan bisa selesai sesuai target. Jadi kalau membuat bak truk, semua membuat. Kalau kepala semua kepala, begitu juga di ban. Setelah bahan ada, selanjutnya dirakit dan finishing dengan warna cat semprot," kata Dwi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.