Kini, Sahnan memiliki 30 murid yang rutin belajar mengaji di mushala itu. Selama 30 tahun menjadi guru ngaji, Sahnan sudah mengajar sekitar 200-an murid.
Semua kegiatan itu dilakukannya tanpa upah alias gratis.
Sahnan memiliki seorang istri dan satu anak. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Sahnan mengandalkan hasil sawah seluas 11 are.
“Kalau sehari-hari, ada memang sawah hanya 11 are, tapi itu tidak seberapa, biasa jual ayam ternak, itik juga,” kata Sahnan.
Jika persediaan beras di rumahnya menipis, Sahnan kerap makan sepiring bertiga dengan istri dan anaknya.
Baca juga: Mengenal Yahya Edward Hendrawan, Guru Ngaji Berkostum Badut yang Mengajar Anak-anak di Panti Asuhan
“Karena memang tidak ada (beras) jadi sering juga makan sepiring bertiga,” kata Sahnan.
Kondisi Sahnan pada tahun ini juga kurang baik. Ia memberikan sawahnya kepada orang lain untuk digarap sementara.
Tindakan itu dilakukan karena Sahnan tak memiliki modal untuk menggarap sawah.
Sementara itu, tokoh pemuda Desa Bunut Baok, Khusnul Fahmi mengatakan, Sahnan merupakan pria yang penyabar dan humoris.