Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Luhut, Kepala Daerah di Malang Raya Ingin Pembangunan Kereta Gantung dan LRT Cepat Terealisasi

Kompas.com - 27/04/2021, 09:08 WIB
Andi Hartik,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Sebanyak tiga kepala daerah di Malang Raya kompak menjadikan transportasi massal sebagai sarana pengembangan pariwisata. Di antaranya adalah kereta gantung atau cable car dan lintas rel terpadu (LRT).

Hal itu disampaikan saat menerima kunjungan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di Balai Kota Among Tani, Kota Batu, Jawa Timur, Senin (26/4/2021).

Transportasi massal berupa kereta gantung itu disampaikan oleh Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko dan Bupati Malang, Sanusi. Sedangkan pembangunan LRT disampaikan Wali Kota Malang, Sutiaji.

Mode transportasi massal ini sebenarnya sudah lama direncanakan. Namun, belum ada progres yang signifikan terkait pembangunannya.

"Kereta gantung masih on progress dengan menyiapkan regulasi dan dasar-dasar hukum yang harus kita kerjakan karena memang baru pertama kali ada kereta gantung di sebuah kota," kata Dewanti dalam sambutannya.

Baca juga: Duka Keluarga Awak KRI Nanggala-402 di Tulungagung, Orangtua Masih Berharap Anaknya Selamat

Dewanti mengatakan, kereta itu rencananya dibangun dengan skema modal dari investor dan masyarakat Kota Batu.

"Investornya bukan hanya investor besar, tetapi juga masyarakat Kota Batu," katanya.

Kereta gantung itu akan melintasi Jatim Park 3, Gangsiran Puthuk, Jatim Park 2, Kusuma Agrowisata, Gunung Seruk, Pos Pendakian Gunung Panderman, Gunung Punuk Sapi, Selecta, Putuk Gendero, Puncak Kalindra, Coban Talun, dan Bukit Jengkoang.

Estimasi biaya untuk pembangunan moda transportasi itu sebesar Rp 300 miliar.

Bupati Malang, Sanusi mengatakan, kereta gantung tidak hanya dibangun di Kota Batu. Transportasi itu juga akan dibangun hingga Desa Jeru, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, yang terpaut jarak sekitar 34 kilometer.

"Pembangunan kereta gantung sangat dinantikan realisasinya untuk memikat minat wisatawan yang mengunjungi Malang Raya terutama Kabupaten Malang," kata Sanusi.

 

Sanusi menilai, kereta gantung akan menjadi alternatif transportasi bagi wisatawan. Selain itu, kereta gantung juga menjadi daya tarik wisata.

"Realisasi kereta gantung ini sangat penting sebagai alternatif transportasi jika wisatawan ingin menghindari kemacetan. Dengan adanya kereta gantung wisatawan juga bisa menikmati keindahan panorama Malang Raya lewat atas," ungkapnya.

Sementara itu, Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, transportasi massal diperlukan untuk menunjang infrastruktur wisata.

"Diperlukan pembangunan infrastruktur penunjang pariwisata Malang Raya," katanya.

Baca juga: Minta Warga Tidak Mudik, Wali Kota Eri: Penting, agar Surabaya Bisa Terus Menekan Kasus Covid-19

Sutiaji menyebutkan, salah satu infrastruktur penunjang yang dibutuhkan di Kota Malang adalah lintas rel terpadu (LRT).

Pada awal 2020, Sutiaji menyebutkan, Pemerintah Kota Malang sudah mendapatkan investasi senilai Rp 36 triliun dari China untuk proyek pembangunan LRT tersebut.

Luhut menyambut baik keinginan para kepala daerah itu. Menurutnya, Malang Raya yang terdiri dari Kota Malang, Kota Batu, dan Kabupaten Malang, memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan.

"Dari data yang kami lihat memang Malang ini merupakan kota yang bisa didorong ke depan. Dari SDM sangat mumpuni, jumlah universitas yang ada, pertaniannya dan pariwisata sangat ideal," kata Luhut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com