Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baru Dilantik Jadi Bupati Bandung, Dadang Supriatna: Tidak Boleh Lagi Ada Sindiran "Bandung Coret"

Kompas.com - 27/04/2021, 06:45 WIB
Putra Prima Perdana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pasangan Dadang Supriatna dan Sahrul Gunawan, resmi dilantik sebagai bupati dan wakil bupati Bandung yang baru, Senin (27/4/2021).

Dalam pidato pertamanya, Senin sore, Dadang Supriatna optimistis membawa Kabupaten Bandung bisa sejajar dengan Kota Bandung dalam segala agar tidak lagi disindir sebagai daerah terbelakang.

Baca juga: Dugaan Korupsi Bansos di Bandung Barat, Tim Saber Pungli Temukan Petugas PKH Merangkap Marketing Perusahaan

Akan banyak pembangunan

"Ke depan tidak boleh lagi ada, istilah sindiran pada Kabupaten Bandung sebagai Bandung Coret, seolah Kabupaten Bandung identik dengan keterbelakangan," kata Dadang dalam rilis yang diterima Kompas.com, Senin malam.

"Bersama-sama akan kita buat gelombang perubahan besar di Kabupaten Bandung menjadi kota yang maju dan sejahtera."

"Akan kita bangun penanda-penanda kota, taman dan jalan, sekolah, rumah sakit dan fasilitas pelayanan publik yang membanggakan, tanpa melupakan identitas kita sebagai urang Sunda." 

Baca juga: Kepincut Apartemen Ayam di Kabupaten Bandung, Ridwan Kamil: Persepsi Peternakan Jorok Hilang

Pengelolaan berbasis citizen first

Selain itu, Dadang mengatakan Kabupaten Bandung kedepan akan dikelola dengan prinsip citizen first, yaitu mendahulukan kabutuhan warga.

"Karena prinsipnya pemimpin adalah khodimul ummah, atau pelayan warganya, bukan terbalik. Pemimpin harus melayani rakyatnya dengan segenap kasih sayang dan kemampuan yang ia miliki, bukan dilayani dan dielu-elukan," bebernya.

Dalam spirit urang sunda, lanjut Dadang, kepemimpinan model ini harus menyatu dengan rakyat, tidak tinggi hati dan tidak suka dimanjakan dengan kemewahan.

Baca juga: Sah, Kabupaten Bandung dan Tasikmalaya Punya Pemimpin Baru

 

Perbaiki layanan birokrasi

Kemudian, Dadang juga optimistis mampu memperbaiki birokrasi pelayanan masyarakat di Pemkab Bandung.

"Tidak boleh lagi ada antrean rakyat yang mengurus dokumen-dokumen administratif," tuturnya.

"Prinsip miindung ka waktu mibapa ka jaman, juga dapat diartikan bahwa kita harus bisa mengadaptasi semua jenis perkembangan teknologi untuk menghadirkan pelayanan terbaik bagi masyarakat."

"Program digitalisasi pelayanan publik akan dilakukan sebagai prioritas agar tidak ada lagi antrian dan kesulitan rakyat dalam mengurus dokumen-dokumen administratif," katanya.

Jati diri orang Sunda

Dadang menjelakan, beragam perbaikan yang akan dilakukan di  Kabupaten Bandung tidak akan pernah lepas dari jati diri suku sunda.

"Dalam melaksanakan pembangunan di Kabupaten Bandung, mari kita balik ka-Bandung, kita kembali pada nilai-nilai mulia yang diajarkan leluhur kita. Nilai-nilai luhur urang sunda," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelaku Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya Menyerahkan Diri

Pelaku Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya Menyerahkan Diri

Regional
Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Regional
Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Regional
Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Regional
Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Regional
Aduan Tarif Parkir 'Ngepruk' di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Aduan Tarif Parkir "Ngepruk" di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Regional
Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Regional
Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Regional
5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Regional
Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Regional
Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Regional
Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Regional
Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Regional
2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com