Kala itu, usai mengantarkan sang ibu kontrol dari rumah sakit, Dika berpesan agar tetap bersabar dan selalu berdoa agar diberikan kesembuhan.
Sebelumnya, Dika sempat membelikan mukena, baju dan gelang untuk ibunya dan sempat berucap, akan membawa banyak uang nanti, tanpa diketahui maksudnya.
"Ibunya sempat dibelikan daster, mukena dan gelang," ucap Mugiono.
Tak lupa juga saat itu, Dika juga meminta agar selalu didoakan agar selamat dan lancar dalam bertugas.
Sebab, rencananya setelah Lebaran pada Juni nanti, Dika akan melamar wanita pujaan calon pendamping hidupnya.
Namun, pihak keluarga tidak mengira Dika akan pergi selamanya gugur dalam menjalankan tugas bersama 52 rekannya.
"Tidak ada firasat apa-apa sebelumnya, cuma pesannya ya itu sabat dan minta didoakan," tutur dia.
Kepergian Dika untuk selamanya meninggalkan kesedihan yang mendalam bagi keluarga.
Putra kedua dari empat bersaudara tersebut merupakan tulang punggung keluarga.
Mugiono menuturkan, penghasilannya sebagai tukang ojek masih belum cukup memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari.
Baca juga: KSAL: KRI Nanggala-402 Layak Layar dan Sempat Latihan
Sehingga, sejak anak pertama yang juga menjadi anggota TNI AL telah berkeluarga, sosok Dika yang menjadi tulang punggung perekonomian dan membantu mencukupi kebutuhan keluarga.
Kini, Mugiono dan Sutiah hanya bisa mendoakan Dika yang terbaik dan berharap adiknya juga bisa meneruskan jejak kakak-kakanya menjadi TNI AL.
"Adiknya kan ikut dia kost di surabaya, maunya juga masuk TNI AL juga," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.