Wiji ingat betul saat-saat terakhir bertemu dengan anaknya pada Sabtu (17/4/2021) lalu sebelum Setyo Wawan berpamitan untuk latihan perang di KRI Nanggala-402.
"Sebelum berangkat tugas hari sabtu pulang pamit sama saya di warung depan Stasiun Cepu. 'Sesok mak aku wes neng kapal latihan perang'," ujar Wiji.
Wiji juga mengungkapkan anaknya sempat memberitahu mimpi yang dialaminya jelang keberangkatannya yang terakhir.
"Pamitnya berangkat, waktu dia mau berangkat itu menyampaikan kalau dia tadi malam mimpi bertemu bapaknya yang telah meninggal, (Setyo Wawan bilang) '(Bapak) saya rangkul tapi aku menangis, setelah itu bapak menghilang," kenang Wiji.
Wiji juga sempat menasihati anaknya agar menyempatkan diri ziarah kubur ke makam ayahnya.
Namun karena waktu yang terbatas, Setyo Wawan belum sempat melakukan ziarah kubur tersebut.
"Jawabnya besok pulang dari tugas, karena waktunya tidak ada," katanya.
Selanjutnya, pada Rabu (21/4/2021), Wiji melihat pemberitaan di televisi terkait KRI Nanggala 402 yang hilang.
"Ya Allah Gusti kapale anakku. Waktu itu masih berpikir anak saya masih selamat," ujar Wiji saat mengetahui KRI Nanggala 402 hilang kontak.
Namun, setelah KRI Nanggala 402 dinyatakan tenggelam dan 53 awak kapal dinyatakan gugur, Wiji berharap yang terbaik bagi jenazah anaknya.
"Karena anaknya masih kecil-kecil, jadi makamnya nanti minta dimakamkan di Baureno, Bojonegoro, makam keluarga," harap Wiji.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.