Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Sembako di Pasar Murah Pemkab Pamekasan Ternyata Lebih Mahal, Warga Kecewa

Kompas.com - 26/04/2021, 16:59 WIB
Taufiqurrahman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

 

Tidak hanya di Kecamatan Palengaan, pasar murah yang ada di Kecamatan Pakong juga sama saja.

Warga asal Desa Bajang, Kecamatan Pakong, Maghfirah mengaku membandingkan harga barang di pasar murah dengan harga pasar tradisional. Ternyata harga barang di pasar murah lebih mahal.

"Minyak goreng lebih mahal Rp 2.000. Yang lebih murah hanya popok bayi," terang Mahgfiroh.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemkab Pamekasan, Ahmad Sjaifuddin saat dikonfirmasi menjelaskan, harga sembako yang dijual di pasar murah itu disubsidi pemerintah.

Baca juga: Siapkan Beasiswa untuk Anak Awak KRI Nanggala-402, Wali Kota Surabaya: Ini Bentuk Penghargaan

Harga yang dibanderol sudah sesuai dengan ketentuan distributor barang yang bekerja sama dengan Disperindag.

Terkait perbedaan harga, Sjaifuddin mengatakan, hal itu terjadi karena yang dijual barang premium semua.

"Sembako yang kami jual itu barang premium semua, dan tidak ada subsidi dari Pemkab Pamekasan karena anggaran kami kena refocusing penanganan covid-19," kata Sjaifuddin.

Sjaifuddin mengeklaim, barang-barang yang dijual di pasar murah habis terjual. Bahkan, banyak warga yang datang ketika barang sudah habis terjual.

"Kalau barang premium maka pasarnya kalangan menengah. Jadi tidak sama dengan harga nonpremium," ungkapnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com