MAGELANG, KOMPAS.com - Hari Raya Natal 2020 adalah momentum terakhir Kapten Laut (E) Yohanes Heri Santoso (Kapten Heri) pulang ke kampung halamannya di Desa Ngadipiro, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Sang Kapten memang rutin pulang mengunjungi ayahnya, FX Kuntoro, yang masih tinggal di sana setiap hari raya.
Sedangkan ibunya, Mc Darwati sudah meninggal pada 2017.
"Terakhir beliau pulang Natal 2020 kemarin. Kalau pulang satu tahun dua kali, Natal sama Lebaran. Lebaran besok mau pulang, sudah ada rencana kesini,” tutur Kakak Ipar Kapten Heri, Agus Heri Listyono (50), kepada wartawan saat ditemui di rumahnya, Senin (26/4/2021).
Baca juga: Mimpi Ayah, Rasa Cemas hingga Kabar Kepergian Letkol Irfan Suri di KRI Nanggala-402
Kapten Heri memang jarang pulang sejak mengabdi pada negara sebagai prajurit TNI Angkatan Lau (AL).
Ia sudah menetap di Sidoarjo, Jawa Timur, bersama istri dan tiga orang anaknya.
Walau begitu, kata Agus, Kapten Heri adalah sosok penyayang keluarga sehingga masih kerap berkomunikasi lewat telepon atau pesan singkat dengan kakak dan saudara-saudaranya di Magelang.
Agus bercerita, keluarga sangat terguncang (shock) begitu mendengar Kapten Heri berada di Kapal Republik Indonesia (KRI) Nanggala 402 yang hilang kontak pada 21 April 2021.
"Awalnya kami mendengar kapal hilang kontak, keluarga sangat shock," katanya.
Terlebih ketika Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengumumkan KRI Nanggala 402 dinyatakan susbunk atau tenggelam pada Sabtu (24/4/2021).
Setelah itu, seluruh awak kapal juga dinyatakan gugur pada Minggu (25/4/2021).
Baca juga: Unggah Makian soal KRI Nanggala-402, Seorang Oknum Polisi Diperiksa Kejiwaannya
Ayah Kapten Heri dan kakak iparnya, Nuning Lesmonowati, di Magelang langsung berangkat ke Surabaya untuk menemui istri dan anak-anak Kapten Heri.
"Kami menggelar doa, di sana juga ada doa," ucap Agus dengan mata berkaca-kaca.
Kapten Heri adalah anak kedua dari empat bersaudara.
Ia meninggalkan seorang istri, Listiyani, dan tiga orang anak kandung yakni Candra, Pasha dan Galuh, serta seorang anak angkat bernama Samuel.
Masa kecil Kapten Heri dihabiskan di Desa Ngadipiro Magelang.
Ia menempuh pendidikan di SD Ngadipiro, lalu di SMP 1 Dukun, SMA 1 Mungkid dan Sekolah Calon Bintara (Secaba).
Topi Nanggala 402
Kepala Desa Ngadipuro Agus Iwan mengaku, mempunyai kenangan tersendiri dengan Kapten Heri.
Ia sempat diberi topi bergambar KRI Nanggala 402 oleh Kapten Heri saat Natal 2020 lalu.
“Terakhir Natal kemarin pulang tanggal 23 Desember 2020 dan mau pulang sempat memberi topi Angkatan Laut gambar Kapal KRI Nanggala 402 itu,” katanya.
Baca juga: Gubernur Sumsel Beri Semangat Keluarga Sertu Ryan Yogi Pratama yang Gugur di KRI Nanggala-402
Di mata Agus Iwan, Kapten Heri adalah sosok yang senang bergaul tanpa membeda-bedakan teman sekalipun ia adalah anak TNI.
“Sejak kecil anak itu dekat sama saya, satu keluarga dekat sama saya. Pribadinya sangat baik, familiar, suka bergotong-royong dulu waktu kecil, tidak canggung-canggung bermain dengan siapapun, tidak membeda-bedakan anak tentara,” ujarnya.
Sementara itu, Komandan Dandim 0705/Magelang Letkol Arm Rohmadi menyampaikan duka cita kepada keluarga Kapten Heri.
Ia datang langsung ke rumah Kapten Heri di desa lereng Gunung Merapi itu.
Baca juga: Adik Gugur Saat Bertugas di KRI Nanggala-402, Serma Sukirman: Keluarga Masih Berharap, meski...
“Kami selaku Kodim dan keluarga besar Kodim 0705 datang ke sini sebagai wujud simpati kami kepada keluarga. Intinya ikut prihatin, ikut berduka cita,” kata Rohmadi.
Ia turut mendoakan agar Kapten Heri diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga yang ditinggalkan mendapat kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi musibah ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.