KOMPAS.com - Kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Beoga, Papua, menembak Kepala BIN Daerah (Kabinda) Papua, Brigjen TNI Gusti Putu Danny Nugraha.
Akibat tembakan itu, Brigjen Gusti Putu Danny gugur. TNI pun menduga, aksi tersebut didalangi KKB pimpinan Lekagak Tenggenen.
Berikut ini fakta lengkapnya:
Panglima Kodam XVII/Cendrawasih Mayjen Ignatius Yogo Triyono mengatakan, pelaku diduga anggota KKB pimpinan Lekagak Telenggen.
"Dari laporan yang saya terima pelaku penembakan terhadap korban berasal dari kelompok Lekagak Telenggen," katanya dilansir dari Antara.
Saat kejadian itu, korban sedang berkendara bersama dengan tujuh anggota lainnya di Kampung Dambet, Distrik Beoga.
Baca juga: Penembakan Kepala BIN Papua Diduga Dilakukan KKB Lekagak Telenggen
Sementara itu, menurut Kapolsek Beoga Ipda Ali Akbar, saat ini jenazah korban berada di Puskesmas Beoga.
Evakuasi terpaksa ditunda karena faktor cuaca dan jaringan komuniskasi yang buruk.
"Sudah terlalu sore, pesawat sudah tidak berani masuk. Rencananya evakuasi besok jam 6 pagi pakai Helikopter Caracal punyanya TNI," kata Ali Akbar.
Baca juga: Besok, Pangdam Cendrawasih Monitor Evakuasi Jenazah Kepala BIN Papua yang Ditembak KKB
Dilansir dari Antara, lokasi penyerangan yaitu Kampung Dambet, sebelumnya pernah diserang KKB, Sabtu (17/4/2021).
Saat itu, KKB membakar rumah warga serta fasilitas pendidikan termasuk perumahan guru. Salah satu rumah yang dibakar adalah milik Kepala Suku Eber Tinal.
Menanggapi hal itu, Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri kepada mengatakan, dirinya hingga kini belum menerima laporan lengkap terkait insiden tersebut.
Baca juga: Kapolda Papua: KKB Tak Hanya Lakukan Pembakaran, tapi Juga Kekerasan Seksual terhadap Anak-anak
Dari keterangan Ali Akbar, jenazah almarhum akan dievakuasi Senin (26/4/2021) pagi.
"Rencananya evakuasi besok pagi, sekarang jenazah ada di Puskesmas Beoga," katanya.
Menurut Ali Akbar, pesawat reguler hanya berani masuk ke Beoga hingga pukul 10.00 WIT, setelah itu cuaca tidak bersahabat.
(Penulis: Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi | Editor: Robertus Belarminus)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.