DENPASAR, KOMPAS.com - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono mengungkapkan kronologis ditemukannya tiga bagian KRI Nanggala-402 di kedalaman 830 meter.
Tiga bagian kapal ini ditemukan di utara perairan Bali, pada Minggu (254/2021) dini hari.
Ia menuturkan, bagian kapal ini ditemukan oleh KRI Rigel dengan menggunakan alat multi beam echo sounder.
Baca juga: Hasil Visual ROV Singapura: KRI Nanggala-402 Terbelah Jadi 3, di Kedalaman 830 Meter
Melalui alat itu, pukul 01.00 Wita berhasil melakukan kontak di bawah air di sekitar posisi jatuhnya kapal selam.
"Melakukan kontak bawah air di sekitar posisi datum atau saat tenggelamnya KRI Nanggala pada kedalaman 830 meter," kata Yudo.
Baca juga: Panglima TNI: Seluruh Awak KRI Nanggala-402 Gugur
Untuk memastikannya lagi, maka diturunkan remote operation vehicle (ROV) milik kapal Singapura MV Swift Rescue, pukul 07.37 Wita.
Lalu pada pukul 09.04 Wita, ROV Singapura mendapat visual pada posisi 07' 48' Selatan dan 114' 51" Timur dari datum tempat tenggelamnya KRI Nanggala beejarak 1.500 yard arah selatan pada kedalaman 830 meter.
Dari foto visual itu nampak KRI Nanggala-402 tenggelam menjadi tiga bagian.
"Selain itu, ROV ini juga mampu mengangkat pakian penyelamat MK-11 yang diambil menggunakan penjepit," kata dia.
Baca juga: Pamit Terakhir Kali ke Ibu, Operator Radar di KRI Nanggala-402 Minta Didoakan Selamat Dunia Akhirat
"Ini terdapat bagian dari KRI Nanggala. Jadi, di sana KRI Nanggala terbelah menjadi 3 bagian," kata dia.
Yudo juga mengatakan, dengan tenggelam pada kedalaman 830 meter, maka sangat kecil kemungkinan ABK dapat diselamatkan.
"Mereka menjadi korban dalam kejadian ini," kata dia.
Adapun bagian-bagian kapal yang nampak yakni kemudi vertikal belakang, jangkar, bagian luar badan tekan, kemudi selam timbul, bagian kapal yang lain termasuk baju keselematan awak kapal MK 11.
Baca juga: 53 Awak KRI Nanggala-402 Dipastikan Gugur Berdasarkan Temuan Bagian Kapal
Diberitakan sebelumnya, KRI Nanggala-402 dinyatakan hilang pada Rabu (22/4/2021).
Kapal buatan Jerman ini dinyatakan hilang kontak saat melakukan latihan menembak torpedo di laut utara Bali.
Kemudian setelah dilakukan pencarian, Sabtu (24/4/2021) dinyatakan tenggelam.
Kemudian hari ini dinyatakan seluruh ABK gugur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.