Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribut gara-gara Anaknya Sering Dimarahi, Pria Ini Tusuk Pasutri Tetangganya, Suami Tewas Istri Kritis

Kompas.com - 25/04/2021, 14:03 WIB

OKU, KOMPAS.com - Sepasang suami istri di Dusun 3 Desa Makarti Tama, Kecamatan Peninjauan, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan harus dilarikan ke rumah sakit lantaran mengalami luka tusuk usai dianiaya oleh tetangganya sendiri.

Kedua korban tersebut yakni Sukadi (37) dan Erika (25). Namun, nyawa Sukadi tak dapat tertolong lagi karena mengalami luka tusuk yang parah.

Sementara, kondisi Erika saat ini sedang kritis karena banyak mengalami luka tusukan.

Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat (Kasubag Humas ) Polres OKU AKP Mardi Nursal mengatakan, kejadian tersebut berlangsung Sabtu (24/4/2021) sekitar pukul 21.00 WIB.

Baca juga: Kasus Sekuriti Tusuk PSK di Apartemen Ciputat: Mulanya Pelaku Tak Mampu Bayar Jasa Kencan

Pelaku melarikan diri

Saat itu, pelaku Irawan (37) mendatangi kediaman korban yang berada di sampingnya. 

Antara korban dan pelaku pun sempat terjadi keributan hingga akhirnya Irawan menusuk sepasang suami istri itu dengan menggunakan sebilah pisau.

Melihat keduanya terjatuh, Irawan langsung kabur melarikan diri. Sementara kedua korban baru ditemukan beberapa saat oleh warga sekitar yang mendengar jeritan Erika.

"Pelaku saat ini pelaku masih dalam pengejaran, korban Sukadi tewas di tempat. Sementara istrinya saat ini masih dirawat di rumah sakit,"kata Mardi, lewat pesan singkat, Minggu (25/4/2021).

Baca juga: Setelah Bunuh Sang Suami, Istri dan Selingkuhannya Ini Sempat Makan Sate Bersama di TKP

Sudah sering ribut, sampai dilerai perangkat desa

Mardi menjelaskan, dari hasil pemeriksaan para saksi antara pelaku dan korban sering terjadi keributan. Bahkan, permasalahan itu telah dua kali dilerai oleh perangkat desa setempat.

Namun, keributan kembali terjadi lantaran pelaku tak terima korban memarahi anaknya sebelum kejadian.

 

Irawan lantas mendatangi tetangganya tersebut dengan membawa senjata tajam.

"Tidak menutup kemungkinan pelaku sudah merencanakan terlebih dahulu untuk melakukan pembunuhan kedua korban, kasusnya masih kita selidiki," ujarnya.

Dari kejadian ini, Mardi mengimbau kepada keluarga korban untuk menahan diri dan menyerahkan kasus tersebut sepenuhnya kepada polisi untuk dilakukan penyelidikan. 

"Baik keluarga maupun tetangga diminta tidak main hakim sendiri dan serahkan permasalahan ini pada polisi agar tidak terjadi hal yang lebih besar. Pelaku masih dalam pengejaran, kami mohon warga bersabar,"imbuhnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

320 Guru Honorer yang Lolos PPPK di Situbondo Terancam Tak Diangkat Jadi ASN, Kok Bisa?

320 Guru Honorer yang Lolos PPPK di Situbondo Terancam Tak Diangkat Jadi ASN, Kok Bisa?

Regional
Tak Lagi Satu Pemikiran, Sandiaga Uno Gamang Dipasangkan dengan Anies Baswedan di Pilpres 2024

Tak Lagi Satu Pemikiran, Sandiaga Uno Gamang Dipasangkan dengan Anies Baswedan di Pilpres 2024

Regional
Tepergok Temannya Panjat Pagar Berduri, Napi Rutan Sambas Gagal Kabur

Tepergok Temannya Panjat Pagar Berduri, Napi Rutan Sambas Gagal Kabur

Regional
Bakar 4 Hektare Lahan untuk Berkebun, 3 Petani di Muara Enim Ditangkap

Bakar 4 Hektare Lahan untuk Berkebun, 3 Petani di Muara Enim Ditangkap

Regional
1 dari 4 Korban yang Hilang Terseret Ombak di Lombok Timur Ditemukan Meninggal, 3 Masih Dicari

1 dari 4 Korban yang Hilang Terseret Ombak di Lombok Timur Ditemukan Meninggal, 3 Masih Dicari

Regional
Wanita di Sambas Diduga Hilang Sejak 2022 Ditemukan Tinggal Kerangka, Keluarga: Itu Adik Saya

Wanita di Sambas Diduga Hilang Sejak 2022 Ditemukan Tinggal Kerangka, Keluarga: Itu Adik Saya

Regional
Cerita Siti Aisah Bawa Pulang dan Rawat Anak Majikan dari Taiwan yang Derita 'Down Syndrome'

Cerita Siti Aisah Bawa Pulang dan Rawat Anak Majikan dari Taiwan yang Derita "Down Syndrome"

Regional
39 Warga Sragen Diduga Keracunan Usai Santap Makanan Hajatan

39 Warga Sragen Diduga Keracunan Usai Santap Makanan Hajatan

Regional
Mayat Terkubur Ditemukan di Sambas Kalbar, Diduga Wanita yang Hilang Desember 2022

Mayat Terkubur Ditemukan di Sambas Kalbar, Diduga Wanita yang Hilang Desember 2022

Regional
Polisi Tangkap 2 Pemalak Sopir Taksi Online yang Viral di Pelabuhan Makassar

Polisi Tangkap 2 Pemalak Sopir Taksi Online yang Viral di Pelabuhan Makassar

Regional
Raih Gelar Doktor di Amerika, Pemuda Asal NTB Ini Ternyata Pernah Gagal Masuk Jurusan Matematika

Raih Gelar Doktor di Amerika, Pemuda Asal NTB Ini Ternyata Pernah Gagal Masuk Jurusan Matematika

Regional
Bentuk Tim Investigasi, Unismuh Janji Beri Sanksi Berat Mahasiswa Penganiaya Junior

Bentuk Tim Investigasi, Unismuh Janji Beri Sanksi Berat Mahasiswa Penganiaya Junior

Regional
Pembunuhan ASN di Sumut, Warga Sempat Dengar Teriakan Minta Tolong

Pembunuhan ASN di Sumut, Warga Sempat Dengar Teriakan Minta Tolong

Regional
Meninggal di Warung, Jenazah Tukang Ojek di Luwu Utara Ditandu 6 Km karena Jalan Rusak

Meninggal di Warung, Jenazah Tukang Ojek di Luwu Utara Ditandu 6 Km karena Jalan Rusak

Regional
Mengintip Isi Koper Jemaah Haji Indonesia, dari Beras, 'Rice Cooker', hingga Gayung

Mengintip Isi Koper Jemaah Haji Indonesia, dari Beras, "Rice Cooker", hingga Gayung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com