BANDUNG, KOMPAS.com - BUMDes Niagara di Desa Wangisagara, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat setiap tahunnya meraih omzet hingga Rp 30 miliar.
Dari jumlah tersebut, BUMDes ini berhasil membukukan laba Rp 1,8 miliar per tahun.
"Tahun kemarin (2020) kami menyetor untuk PADes Rp780 juta," kata Direktur Utama BUMDes Niagara Neneng Santiani saat dihubungi Minggu (25/4/2021).
BUMDes yang dipimpinnya memiliki beberapa unit usaha mulai dari pengelolaan pasar tradisional, koperasi simpan pinjam, jual beli produk kerajinan, hingga pengelolaan sarana olahraga dan tempat wisata.
Dari semua itu, saat ini pihaknya mengelola aset senilai Rp 16 miliar yang semuanya milik pemerintah desa.
Baca juga: BUMDes Ini Tetap Kreatif Selama Pandemi, Buat Perabotan dari Bambu, Omzetnya Belasan Juta Rupiah
Dia menjelaskan, keberhasilan BUMDesnya ini berawal dari inisiatif warga dan aparatur desa untuk membangun pasar tradisional pada 2000 silam.
Saat itu, Desa Wangisagara yang masuk kategori desa tertinggal belum memiliki pasar sehingga warganya sulit untuk membeli kebutuhan sehari-hari.
"Dulu ke pasar terdekat sekitar 4 km. Akses jalan pun belum bagus," ujarnya.
Berawal dari modal Rp 150 juta untuk membangun 48 kios, kini semakin berkembang sehingga terdapat 150 kios yang disewakan per 10 tahun sekali.
"Selain dari sewa kios, kami menerima pendapatan dari retribusi," ujarnya.
Berhasil dalam mengelola pasar tradisional, tak membuat pengurus BUMDes Niagara berpuas diri.
Mereka malah merambah ke unit bisnis lain dengan membangun koperasi simpan pinjam yang menyasar pedagang dan warga sekitar sebagai nasabahnya.
Usaha itupun terus berkembang karena membukukan laba yang signifikan. Bahkan, hingga kini keuntungan terbesar berasal dari simpan pinjam yang telah memiliki sekitar 3.000 nasabah.
"Berkembang dari mulut ke mulut. Awalnya pedagang, warga kami, sekarang nasabah kami banyak juga dari desa lain," katanya.
Dalam setiap tahun, usaha simpan pinjamnya itu berkontribusi 70 persen terhadap raihan laba.
"Sisanya dari retribusi pasar dan sewa kaki lima," ujarnya seraya menyebut pihaknya akan mengelola lapangan sepakbola dan area wisata alam.