Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluhan Warga NTT Korban Badai Seroja: 2 Pekan Badai Berlalu Pemda hanya Mondar-mandir Pendataan, Janji Rehab Rumah Tak Kunjung Ditepati

Kompas.com - 25/04/2021, 11:32 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Pemerintah lambat beri bantuan, Pemda hanya mondar-mandir pendataan...

Dihubungi terpisah, Dedy Lay Doma, warga Kabupaten Sabu Raijua, mengaku hingga saat ini warga di wilayah nya belum menerima bantuan apapun dari pemerintah.

Dedy yang rumahnya rusak akibat Badai Seroja, menyebut pemerintah sangat lambat memberikan bantuan, baik itu sembako maupun material bangunan.

Menurut Dedy, Pemda hingga saat ini hanya terlihat sibuk melakukan pendataan, namun lupa memberikan bantuan bagi warga yang saat ini sedang membutuhkan perbaikan rumah.

Pasalnya akibat badai tersebut rata - rumah warga hancur berantakan bagian atap bahkan ada yang rubuh dengan tembok hingga rata tanah.

"Pemda saat ini terlihat hanya mondar - mandir lakukan pendataan, tapi tidak pernah ada bantuan untuk kami yang jadi korban," kata Dedy.

Ada bantuan seng dan paku untuk beberapa warga, tapi itu dari gereja, bukan pemda...

"Jangankan seng dan paku untuk perbaiki atap, sembako pun tidak ada padahal banyak bantuan yang disalurkan donatur. Jadi saya bisa bilang pemda sangat lamban dan mungkin mereka nilai masyarakat tidak penting bagi mereka sehingga mereka buat begini,"sambung Dedy yang juga berprofesi sebagai wartawan salah satu stasiun TV nasional.

Selain itu Dedy juga beberkan, khusus di Desa Menia, Kecamatan Sabu Barat, beberapa warga memang telah diberikan bantuan melalui desa berupa seng 17 lembar dan paku sekitar setengah kilogram.

Namun bantuan itu bukan dari pemerintah tapi dari beberapa gereja yang juga menjadi donatur dalam bencana itu.

Sedangkan bantuan sembako dibagikan oleh sejumlah partai politik dan juga lembaga kemasyarakatan lainnya yang diberikan langsung ke penerima tanpa melalui pemda.

Dedy berharap, pemerintah segera memberikan bantuan secepatnya sehingga masyarakat yang terdampak bisa segera memperbaiki rumah mereka yang rusak.

Ada pendobelan nama korban, verifikasi dan validasi data jadi tersendat

Koordinator Penanganan Bencana Badai Siklon Tropis Seroja Kota Kupang, Asisten II Pemkot Kupang Ely Wairata mengatakan, bantuan sembako sudah diberikan pemerintah setempat maupun provinsi dan pusat.

Khusus Pemerintah Kota Kupang lanjut Ely, melalui Dinas Sosial sudah mendistribusikan sekitar 300 ton beras, termasuk sembako lainnya.

Sedangkan untuk bantuan rumah, pihaknya masih mengusulkan ke Kementerian PUPR.

Pihaknya juga masih harus verifikasi dan validasi data rumah warga yang sudah diinput oleh pihaknya.

"Data jumlah rumah rusak untuk semua kategori yang didata sekitar 34.000 rumah. Namun ada pendobelan nama sehingga kita akan verifikasi lagi," kata dia.

Khusus untuk warga yang rumahnya rusak berat akibat longsor, akan direlokasi di dua tempat berbeda yakni di Kelurahan Fatukoa dan Kelurahan Manulai II.

'Kalau rusak berat akan dibangun di lokasi yang sama dengan anggaran Rp 50 juta dari BNPB. Sedangkan ada 530 rumah yang akan direlokasi," kata Ely.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

Regional
Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Regional
9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

Regional
Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Regional
Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Regional
Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Regional
Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Regional
Pembobol Kartu ATM di NTT Ternyata Oknum Satpam Rumah Sakit

Pembobol Kartu ATM di NTT Ternyata Oknum Satpam Rumah Sakit

Regional
Klaim Kantongi Restu SBY, Yophi Prabowo Positif Maju Pilbup Purworejo

Klaim Kantongi Restu SBY, Yophi Prabowo Positif Maju Pilbup Purworejo

Regional
Ajang Gowes Siti Nurbaya, Bersepeda Sambil Wisata di Padang

Ajang Gowes Siti Nurbaya, Bersepeda Sambil Wisata di Padang

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Golkar Buka Peluang Berkoalisi dengan PDI-P untuk Pilkada Jateng 2024

Golkar Buka Peluang Berkoalisi dengan PDI-P untuk Pilkada Jateng 2024

Regional
Diajak Tunjukkan Tangan Bentuk L Lambang Ikut Pilgub Jateng, Luthfi: Ojo Ngono

Diajak Tunjukkan Tangan Bentuk L Lambang Ikut Pilgub Jateng, Luthfi: Ojo Ngono

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com