Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuh Kadus karena Jalan Tak Dicor Ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta

Kompas.com - 25/04/2021, 11:22 WIB
Kontributor Bulukumba, Nurwahidah,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BULUKUMBA, KOMPAS.com- Pembunuh Kepala Dusun (Kadus) Katangka, Desa Karama, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Aliani (34) ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang,  Jumat (23/4/2021).

"Alhamdulillah sudah ditangkap tadi malam," kata Kapolres Bulukumba AKBP Gany Alamsyah Hatta saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (24/4/2021).

Sementara Kasat Reskrim Polres Bulukumba AKP Bayu Wicaksono mengatakan, penangkapan berlangsung setelah polisi mendapat informasi pelaku berinisial AS hendak melarikan diri ke Papua.

"Kemudian kami di-backup Resmob Polda koordinasi dengan Kepolisian Bandara Soekarno-Hatta, untuk bantu, mencari dan tangkap apabila memang ada di sana. Akhirnya ditemukan," tuturnya.

Baca juga: Diduga karena Jalan Tak Dicor, Warga Tikam Kadus hingga Tewas

Ketika pelaku ditangkap tidak melawan.

Usai ditangkap, pelaku akan dipulangkan melalui Bandara Soekarno-Hatta ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar.

"Malam ini pelaku dipulangkan dan dikawal anggota," jelasnya.

Saat ini, polisi masih memeriksa AS untuk mengetahui kemungkinan adanya motif lain dalam pembunuhan ini.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Dusun (Kadus) Katangka, Aliani (34) tewas ditikam, Senin (19/4/2021) sekitar pukul 13.00 wita.

Baca juga: Mayat Wanita Terbungkus Kasur di Surabaya, Polisi: Korban Pembunuhan

Kematian Kadus yang baru menjabat satu bulan sehari itu disaksikan oleh putrinya yang berusia 9 tahun.

Korban dibunuh setelah mendapat ancaman dari oleh tetangganya.

"Saat itu korban baru pulang dari kantor dan sudah ada terduga pelaku menunggu. Mereka sempat ngobrol, beberapa menit kemudian terjadilah adu mulut dan pot bunga jatuh berhamburan," kata Kepala Desa Karama Jusman saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (22/4/2021).

Aliani ditemukan oleh warga dalam keadaan tergeletak di depan rumahnya.

Nyawa Aliani tak dapat ditolong setelah mendapat beberapa tusukan.

Jusman mengungkapkan sebelum insiden berdarah itu terjadi, Aliani pernah melapor kepadanya.

"Suami korban merantau ke Malaysia. Makanya kalau malam pergi menginap ke rumah orangtuanya. Saat itu pelaku datang bertamu meminta agar jalanan rusak ke arah rumahnya dicor," tuturnya.

Baca juga: Terungkap, Otak Pembunuhan Pengusaha Wajan di Bantul Istrinya Sendiri, Motifnya Cinta Segitiga

Namun, jalanan itu tidak dianggarkan oleh pemerintah desa.

Aliani memberikan solusi dengan memberikan bahan pengecoran, tapi pelaku menginginkan agar dikerjakan oleh tukang.

Setelah permintaannya tidak dikabulkan, pelaku sempat mengancam Aliani.

Jusman berharap polisi segera menangkap pelaku.

Dihubungi terpisah, Kapolsek Rilau Ale Iptu H Amri mengatakan kasus ini masih dalam penyelidikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Regional
Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Regional
Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Regional
Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Regional
Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Regional
Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Regional
Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Regional
Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Regional
Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Regional
Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Regional
45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com