KSAL menyebut kapal selam mengalami keretakan yang diakibatkan tekanan di kedalaman ratusan meter.
"Dengan ditemukannya peralatan yang sudah keluar ini, terjadi keretakan. Memang terjadi tekanan kedalaman yang dalamnya sampai 700-800 meter, ini tentunya terjadi keretakan terhadap kapal selam tersebut," katanya.
Meski air masuk dari retakan, Yudo menyebut ada bagian ruang yang mungkin tidak kemasukan air karena sekat-sekat ruangan.
"Kemungkinan-kemungkinan air masuk ada. Tapi ada kemungkinan juga bagian kabin-kabin yang air yang tidak masuk," kata dia.
Bahkan air bisa saja tidak masuk jika prajurit bisa menutup pintu kedap air.
Baca juga: Kronologi Tenggelamnya KRI Nanggala-402, Berawal dari Latihan Perang
Namun jika kapal dalam kondisi blackout, cadangan oksigen mencapai 72 jam atau tiga hari.
"Ketika masih ada kelistrikan ini bisa sampai lima hari, dan kita tak bisa menentukan apakah kemarin blackout atau tidak," katanya.
Baca juga: KRI Nanggala-402 Terdeteksi di Kedalaman 850 Meter, TNI Siapkan Robot Penyelamat untuk Evakuasi
Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Bali, Imam Rosidin | Editor : Dheri Agriesta)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.