Isran juga berusaha meyakinkan para orangtua murid, agar tak perlu khawatir dengan pelajaran anaknya tertinggal selama belajar daring.
"Selama pandemi Covid-19 ini saya minta jangan dulu lakukan aktivitas tatap muka. Karena, kita harus pentingkan kesehatan. Kesehatan adalah yang utama," tegas Isran.
Isran berpendapat pelaksanaan belajar tatap muka di sekolah yang diberlakukan secara nasional, perlu disesuaikan kondisi daerah masing-masing.
"Jangan sampai kita merasa melandai, kita jor-joran, jangan sampai ya. Parah, susah kita nantinya," Isran mengingatkan.
Baca juga: Gubernur Kaltim Larang Belajar Tatap Muka di Sekolah: Kita Harus Pentingkan Kesehatan
Meski demikian, Isran juga membuka peluang belajar tatap muka di sekolah di Kaltim, asal Juli mendatang kasus Covid-19 terus melandai.
"Saya masih evaluasi bersama instansi terkait. Kalau kondisinya seperti ini dan terus melandai, mungkin saja bisa tatap muka. Dan ini harus benar-benar dijaga. Kita evaluasi setiap saat," kata Isran.
Terlepas dari semua rencana itu, Isran mengapresiasi para guru yang tetap semangat dan Mendikbud Nadiem Makarim, yang belum lama ini berkunjung ke Balikpapan dalam program vaksinasi guru.
"Saya dan kita semua apresiasi semangat sekolah juga para guru. Bahkan, Pak Menteri sendiri datang dan menyaksikan vaksinasi massal guru di Balikpapan, termasuk daerah lainnya," sebut Isran.
Kadis Pendidikan Kaltim Anwar Sanusi mengaku siap mengikuti arahan Gubernur Kaltim.
Baca juga: Gubernur Kaltim Mengaku Ditelepon Jokowi Usai Sebut Presiden Masuk Surga
Akhir Maret 2021 lalu, Nadiem Makarim meminta semua sekolah di Indonesia, harus sudah membuka belajar tatap muka pada Juli 2021.
Namun, sebelum dibuka, para tenaga pengajar terlebih dahulu mendapat vaksinasi.