Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Pasutri Penyandang Disabilitas Pembuat Kacamata Kayu Bangkit dari Penolakan

Kompas.com - 25/04/2021, 07:23 WIB
Dian Ade Permana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Semua berawal dari penolakan. Saat ada pameran, Azis yang membawa kacamata ditolak oleh panitia karena kacamatanya dinilai biasa.

"Saya lalu belajar membuat kacamata frame kayu dari teman asal Yogya. Kemudian saya mulai membuat dan memasarkan kacamata frame kayu," jelasnya.

Dalam pemasaran, Azis dibantu istrinya, Susiati yang juga penyandang disabilitas.

"Istri saya juga ada masalah di kakinya tapi sejak lahir, tangannya juga. Dia bertugas pemasaran," kata Azis.

Baca juga: Perjuangan Perempuan Ambarawa, Pulangkan Batik Patron dari Leiden

Dikatakan, sejak berjualan kacamata frame kayu, peminat kacamata produksinya semakin meningkat.

Bahkan digemari hingga Bali.

"Sudah ada beberapa reseller. Kalau di reseller harga Rp 300.000 minimal pembelian lima kacamata, kalau beli langsung kisaran Rp 500.000," ungkapnya.

Dia membutuhkan waktu sekitar tiga jam untuk membuat satu kacamata kayu.

"Sekarang sudah pakai alat meski masih nebeng di teman. Kalau dulu manual memang butuh waktu lebih lama," kata Azis.

Baca juga: Perjuangan KH Hasyim Asyari, Pahlawan Nasional yang Hilang Dalam Kamus Sejarah Indonesia

Penggagas Tedjo Amoeng Bumi Pertiwi Aipda Panji Wiguna mengungkapkan komunitasnya menampung karya difabel, kerajinan warga, serta kuliner.

"Kami bergerak membuka ruang untuk maju bersama. Kami juga membuka ruang untuk memberi pelatihan kepada warga yang membutuhkan," kata Bhabinkamtibmas Tegalrejo ini.

Wali Kota Salatiga Yuliyanto yang meresmikan Tedjo Amoeng mengapresiasi tumbuhnya ruang-ruang kreasi dari masyarakat.

"Usaha-usaha yang dikombinasikan dengan perkembangan zaman akan maju, apalagi ini diinisiasi oleh orang-orang kreatif," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Regional
Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Regional
Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Kilas Daerah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com