Dalam pencarian menemukan KRI Nanggala-402, TNI dibantu oleh militer negara lain seperti Australia, Singapura hingga Amerika Serikat.
"Untuk kapal-kapal yang memiliki peralatan seperti Singapura, dia memiliki alat yang bisa mencakup kedalaman 900-1000 meter. Kita tempatkan bersama KRI Rigel jika itu terbukti Nanggala, kita tindaklanjuti dengan peralatan yang dimiliki oleh Singapura," kata Yudo.
Peralatan dari Australia juga disiagakan untuk mendeteksi pergerakan bawah air.
"Dari Australia ini juga ditempatkan dekat, mereka memiliki kemampuan untuk deteksi bawah air. Namun hanya menemukan kontak sonar saja, ditindaklanjuti oleh KRI Rigel," ujar dia.
Baca juga: KRI Nanggala-402 Alami Retak usai Dinyatakan Hilang Kontak
Kapal selam buatan Jerman ini dilaporkan hilang sekitar 60 mil atau 95 kilometer dari utara Pulau Bali.
Saat hilang, kapal selam KRI Nanggala-402 membawa 53 orang.
Tim gabungan pun memfokuskan pencarian kapal selam pada sembilan titik di perairan utara Celukan Bawang.
Setelah sekitar 72 jam pencarian, ditemukan tumpahan minyak, sejumlah serpihan dan barang.
Temuan itu menjadi bukti otentik kapal selam Nanggala-402 dinyatakan tenggelam.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Imam Rosidin | Editor: Dheri Agriesta, David Oliver Purba), Kompas TV
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.