KOMPAS.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika menarget 50 juta warga Indonesia melek digital tahun 2024. Mereka bisa teredukasi dan memiliki kecakapan digital.
Sementara untuk tahun ini, Kominfo menargetkan 12,5 juta warga Indonesia mendapat literasi digital.
Untuk mewujudkan target itu, Kementerian Kominfo meluncurkan empat modul literasi digital, Japelidi dan Siberkreasi.
Baca juga: Polisi: Penyebar Video Hoaks Tawuran di Karawang Orang Luar Daerah, Bakal Dijerat UU ITE
Modul ini bertujuan membangun sistem imunitas masyarakat dari berbagai informasi yang tidak sehat, aman dan bermanfaat. Mengingat kecepatan penyebaran hoaks misalnya, melebihi kecepatan untuk melakukan verifikasi dan klarifikasi.
“Pada tahun 2024 mendatang, Kominfo akan memastikan minimal 50 juta masyarakat Indonesia telah terdukasi dan memiliki kecakapan digital melalui empat modul ini. Secara spesifik, tahun ini ditargetkan sebanyak 12,5 juta masyarakat menerima literasi digital,” kata Tenaga Ahli Menteri (TAM) Kominfo RI Dr Devie Rahmawati dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Sabtu (24/4/2021).
Devi mengatakan, Kominfo berupaya untuk terus mempersempit kesenjatangan digital (digital divide) di Indonesia dengan membangun infrastruktur digital.
Infrastruktur tersebut membuat seluruh masyarakat Indonesia dapat terkoneksi satu sama lain dengan lancar melalui jaringan internet.
Maka dari itu, masyarakat diminta harus memiliki kecakapan digital yang memegang teguh etika dan budaya yang berlandaskan Pancasila.
"Dari sinilah kehadiran modul literasi digital memiliki peran yang sama krusialnya dengan membangun jaringan internet dari segi infrastruktur," tandas Devie.
Baca juga: Tiga Video Tawuran yang Viral di Karawang Ternyata Hoaks, Polisi: Kejadian di Cirebon dan Bekasi
Sementara itu, anggota Komisi DPR RI F-PKB Syaiful Bahri Anshori menjelaskan perkembangan teknologi informasi yang kian pesat, juga dibarengi dengan maraknya berita hoaks yang membayangi masyarakat
"Hoaks menjadi pintu masuk paham fundamentalisme dan radikalisme yang berpotensi merontokkan kohesi sosial masyarakat," katanya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.