Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Warga Semarang Terpapar Covid-19 Usai Divaksin, Dinkes Imbau Tetap Disiplin Prokes

Kompas.com - 23/04/2021, 20:08 WIB
Riska Farasonalia,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kota Semarang mencatat ratusan penerima vaksinasi telah terkonfirmasi positif Covid-19.

Dari data yang diterima, terdapat 267 kasus terkonfirmasi Covid-19 setelah mendapatkan vaksin dosis pertama.

Sedangkan, saat disuntik vaksin dosis kedua ditemukan 144 kasus terkonfirmasi Covid-19.

Baca juga: Gubernur Kalbar Sebut Wali Kota Pontianak Lengah dalam Penanganan Covid-19

Penerima vaksin yang terpapar Covid-19 tersebut sebagian besar dari kalangan nakes dan pelayanan publik.

Atas temuan kasus tersebut, Kepala Dinkes Kota Semarang Abdul Hakam mengimbau masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan meskipun sudah divaksin.

"Mohon dimengerti oleh seluruh masyarakat bahwa bukan berarti setelah vaksin jadi kebal virus. Sekalipun punya kekebalan tapi tetap bisa terpapar jika prokesnya tidak dijalankan," jelas Hakam dalam siaran pers, Jumat (23/4/2021).

Hakam menjelaskan vaksin hanya melindungi dari gejala berat jika virus masuk ke dalam tubuh.

"Jadi mohon kepada masyarakat untuk tidak euforia menerima vaksin kemudian prokesnya ditinggal. Harus tetap wajib 5M ditambah dengan vaksin, Insya Allah proteksinya dobel dan kita terhindar dari Covid-19," ucapnya.

Baca juga: Muncul Klaster Kegiatan Sosial Budaya di Semarang, 20 Orang Positif Covid-19

Tak bisa dipungkiri, saat ini masyarakat di Kota Semarang mulai abai terhadap prokes pencegahan Covid-19.

Dinkes Kota Semarang mencatat terjadi penurunan prokes, terutama pada penerapan jaga jarak.

“Kalau melihat kondisi sekarang memang mobilitas masyarakat meningkat. Apalagi di wilayah perkotaan. Sejalan dengan angka kasus per wilayah kecamatan pun peningkatan kasus paling banyak di kecamatan yang padat penduduk dan tinggi mobilitasnya,” jelasnya.

Hakam tak menampik terdapat kenaikan angka kasus baru Covid-19 selama dua minggu terakhir di Kota Semarang.

Data yang diterima menunjukkan, grafik rata-rata mingguan pada minggu ke-14 meningkat dari 50 kasus menjadi 54 kasus baru.

“Memang benar terjadi kenaikan angka kasus baru pada dua minggu terakhir ini. Dari grafik di atas menunjukan dari rata-rata mingguan pada minggu ke 14 naik 50 menjadi 54 kasus barunya. Ini dirata-rata per minggunya lho ya, kalo harian tetep fluktuatif. Karena itu juga, grafik BOR di rumdin dan RS juga mulai naik lagi ini," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara akibat Dampak Erupsi Gunung Ruang

Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara akibat Dampak Erupsi Gunung Ruang

Regional
Namanya Masuk Bursa Pilkada Solo, Gusti Bhre: Saya Fokus di Mangkunegaran Dulu

Namanya Masuk Bursa Pilkada Solo, Gusti Bhre: Saya Fokus di Mangkunegaran Dulu

Regional
Fakta Terkini Erupsi Gunung Ruang di Sitaro, Status Awas dan Soal Potensi Tsunami

Fakta Terkini Erupsi Gunung Ruang di Sitaro, Status Awas dan Soal Potensi Tsunami

Regional
Warga Terima Uang Ganti Rugi Dampak Pembangunan Bendungan Jragung, Ada yang Rp 120.000

Warga Terima Uang Ganti Rugi Dampak Pembangunan Bendungan Jragung, Ada yang Rp 120.000

Regional
PDI-P Solo Sebut 6 Orang Daftar Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pilkada Serentak 2024, 2 Sudah Lengkapi Berkas

PDI-P Solo Sebut 6 Orang Daftar Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pilkada Serentak 2024, 2 Sudah Lengkapi Berkas

Regional
Polres Merauke Tangkap Pelaku Pemerkosaan terhadap Mahasiswi

Polres Merauke Tangkap Pelaku Pemerkosaan terhadap Mahasiswi

Regional
Truk Rem Blong Terbalik di Kebumen, 6 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Truk Rem Blong Terbalik di Kebumen, 6 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Balon Udara Berisi Mercon Teror Warga Magelang dan Klaten, Polda Jateng: Ada Ancaman Penjara

Balon Udara Berisi Mercon Teror Warga Magelang dan Klaten, Polda Jateng: Ada Ancaman Penjara

Regional
Banjir Lebong Bengkulu, Warga Terdampak Dihantui Krisis Air Bersih

Banjir Lebong Bengkulu, Warga Terdampak Dihantui Krisis Air Bersih

Regional
Perayaan Waisak 2024 di Candi Borobudur, Ini Rangkaian Acaranya

Perayaan Waisak 2024 di Candi Borobudur, Ini Rangkaian Acaranya

Regional
Puluhan Biksu Thudong Akan Jalan Kaki ke Candi Borobudur dan Muaro Jambi, Apa Tujuannya?

Puluhan Biksu Thudong Akan Jalan Kaki ke Candi Borobudur dan Muaro Jambi, Apa Tujuannya?

Regional
PVMBG Sebut Bom Vulkanik Gunung Ruang Sulut Ancam Pulau Terdekat

PVMBG Sebut Bom Vulkanik Gunung Ruang Sulut Ancam Pulau Terdekat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir di Lebong Bengkulu, 2.712 Masyarakat Mengungsi

Banjir di Lebong Bengkulu, 2.712 Masyarakat Mengungsi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com