Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka yang Menanti Para Awak KRI Nanggala-402 Pulang

Kompas.com - 23/04/2021, 11:57 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Sejak Rabu (21/4/2021) dini hari, KRI Nanggala-402 hilang kontak dan belum diketahui keberadaannya.

Sebanyak 53 personel yang berada di dalam kapal selam tersebut juga belum bisa dipastikan kondisinya.

Keluarga kini masih menanti para awak kapal pulang dengan selamat.

Berikut cerita keluarga para personel yang berada di dalam KRI Nanggala-402:

Baca juga: Kadar Oksigen KRI Nanggala-402 hingga Sabtu Dini Hari, Pencarian Dimaksimalkan Hari Ini

Bangunkan sahur, tetapi tidak dijawab

Helen menunjukkan foto suaminya, Serda Diyut yang tercatat sebagai salah satu ABK KRI Nanggala-402 yang hilang di perairan sekitar 60 mil laut utara Pulau Bali, Rabu (21-4-2021) dini hari, di rumahnya Kota Madiun, Jatim, Kamis (22-4-2021). ANTARA/LOUIS RIKA Helen menunjukkan foto suaminya, Serda Diyut yang tercatat sebagai salah satu ABK KRI Nanggala-402 yang hilang di perairan sekitar 60 mil laut utara Pulau Bali, Rabu (21-4-2021) dini hari, di rumahnya Kota Madiun, Jatim, Kamis (22-4-2021).
Helen, istri Serda Diyut Subandriyo (37) yang merupakan awak kapal selam KRI Nanggala-402, mengaku sempat mengirim pesan WhatsApp kepada suaminya.

Pada Selasa (20/4/2021) pukul 22.00 WIB, Helen sempat berkontak dengan Serda Diyut.

Namun, saat membangunkan sahur suaminya pada Rabu dini hari, dia tidak lagi mendapatkan jawaban.

"Rabu dini hari mau bangunin sahur dengan kirim pesan WA sudah centang satu. Setelah itu dapat kabar bahwa KRI Nanggala dilaporkan hilang," kata Helen, dikutip dari Antara, Kamis (22/4/2021).

Pekan sebelumnya, Diyut sempat pulang ke Madiun pada Kamis (14/4/2021) dan kembali ke Surabaya untuk bertugas pada Minggu (18/4/2021).

Saat mengantar suami ke terminal, Helen diminta mendoakan.

"Kemarin waktu mau layar itu cuma bilang, 'Minta doanya, ya, Nda'. Itu diucapkan berkali-kali oleh Pak Diyut sebelum berangkat dan tidak biasanya ia seperti itu," kata Helen.

Keluarga saat ini tidak berhenti mendoakan agar semua awak kapal ditemukan dalam kondisi selamat.

Baca juga: Doa Istri Awak KRI Nanggala-402: Semoga Serda Diyut dan ABK Semuanya Cepat Ditemukan...

 

Yayak Dwi Ernawati, keluarga (mertua) perempuan menunjukkan foto Serda Ede Pandu Yudha Kusuma, yang ikut di dalam kapal selam KRI Nanggala-402. Yayak ditemui wartawan di Banyuwangi, Kamis (22/4/2021) malam. ANTARA/NOVI H Yayak Dwi Ernawati, keluarga (mertua) perempuan menunjukkan foto Serda Ede Pandu Yudha Kusuma, yang ikut di dalam kapal selam KRI Nanggala-402. Yayak ditemui wartawan di Banyuwangi, Kamis (22/4/2021) malam.
Serda Pandu baru dua bulan menikah

Keluarga awak kapal lainnya, Serda Ede Pandu Yudha Kusuma, juga berharap sang prajurit bisa kembali dengan selamat.

Mertua Serda Pandu, Yayak Dwi Ernawati (46), menceritakan bahwa Pandu baru menikahi anaknya, Mega Dian Pratiwi, dua bulan yang lalu.

"Setelah menikah, sekitar tiga hari kemudian langsung berangkat ke Surabaya, dan pada hari Senin (18/4/2021) menghubungi kami menyampaikan akan mengikuti latihan militer," kata Yayak di kediamannya, Banyuwangi, Jawa Timur, dikutip dari Antara, Kamis (22/4/2021).

Rencananya, Yayak akan menuju Pangkalan TNI AL (Lanal) pada Kamis malam untuk mencari informasi tentang menantunya.

"Saya sangat yakin Pandu akan kembali dengan selamat," kata Yayak.

Baca juga: Serda Pandu, Awak KRI Nanggala-402 Baru 2 Bulan Menikah, Mertua: Saya Yakin Dia Kembali dengan Selamat

Gelar doa bersama setiap hari

FOTO ARSIP - Kapal selam KRI Nanggala-402 buatan tahun 1952 saat latihan Pratugas Satgas Operasi Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Maphilindo 2017 di Laut Jawa, Jumat (20/1/2017). ANTARA FOTO/Syaiful Arif/rwa.ANTARA/SYAIFUL ARIF FOTO ARSIP - Kapal selam KRI Nanggala-402 buatan tahun 1952 saat latihan Pratugas Satgas Operasi Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Maphilindo 2017 di Laut Jawa, Jumat (20/1/2017). ANTARA FOTO/Syaiful Arif/rwa.
Di Surabaya, untuk mendoakan personel KRI Nanggala-402, mertua Serda Mes Guntur Ari Prasetya menggelar doa bersama setiap hari.

Selepas tarawih, warga kemudian mendatangi rumah mertua Serda Guntur di Jalan Pulo Tegalsari, Kelurahan Wonokromo, Kecamatan Wonokromo, Surabaya.

Suasana doa bersama itu terasa khidmat.

Silih berganti sanak saudara berdatangan sebagai bentuk simpati kepada keluarga.

"Doa tahlil dan yasin akan terus dibacakan setiap malam sampai KRI Nanggala-402 ditemukan," kata Laluk Endrajani, pemimpin doa yang juga tetangga mertua Serda Guntur di lokasi.

Dalam penantian, istri Serda Guntur, Berda Asmara, tak bisa menyembunyikan rasa cemas. Namun, dia berusaha tegar dan terus memanjatkan doa terbaik bagi suaminya.

"Sejak awal bekerja, saya selalu diberi tahu tentang risiko pekerjaan suami," kata Berda.

Baca juga: UPDATE Pencarian KRI Nanggala-402: KRI Rigel Mendekat, Fokus Deteksi Titik Magnet yang Kuat

 

IlustrasiThinkstockphotos.com Ilustrasi
Dinanti dua anak perempuan yang masih kecil-kecil

Kabar kapal selam yang hilang kontak juga mengagetkan warga Sukilolo, Bulak, Surabaya, yang merupakan tetangga Komandan KRI Nanggala-402, Letkol Laut (P) Heri Oktavian.

Ketua RW setempat, Anggoro Wicaksono, mengatakan, Letkol Heri dikenal sebagai sosok yang baik.

Heri kini dinantikan oleh keluarga, termasuk dua anak perempuannya yang masih kecil.

"Anaknya masih kecil-kecil, belum sekolah, dua perempuan semua. Masih muda dan menjabat sebagai RT," tuturnya.

Sementara mertua Heri, Jamain, enggan banyak berkomentar dan memilih menunggu kabar resmi dari pemerintah.

"Mohon maaf kami belum bisa informasikan apa-apa. Minta doanya saja. Kami harap yang terbaik," ujarnya, dikutip dari Surya.co.id, Kamis (22/4/2021).

Baca juga: Cerita Helen, Menanti Pesan Balasan Suami Tercinta yang Hilang Bersama KRI Nanggala-402...

KRI Nanggala-402 hilang

FOTO ARSIP - Heli Bell 412 EP milik Skuadron Udara 400 Wing Udara 1 Puspenerbal bermanuver di atas Kapal Selam KRI Nanggala-402, saat Latihan Kerjasama Taktis KRI dan Pesawat Udara 2014 di Laut Jawa 50 Mil Utara Tuban, Jatim, Selasa (6/5/2014). ANTARA FOTO/Eric Ireng/rwa.ERIC IRENG FOTO ARSIP - Heli Bell 412 EP milik Skuadron Udara 400 Wing Udara 1 Puspenerbal bermanuver di atas Kapal Selam KRI Nanggala-402, saat Latihan Kerjasama Taktis KRI dan Pesawat Udara 2014 di Laut Jawa 50 Mil Utara Tuban, Jatim, Selasa (6/5/2014). ANTARA FOTO/Eric Ireng/rwa.
Seperti diberitakan sebelumnya, KRI Nanggala-402 yang membawa 53 awak kapal dinyatakan hilang sejak Rabu (21/4/2021) dini hari.

Kapal selam ini dilapokan hilang ketika berada di perairan sekitar 60 mil atau 95 kilometer dari utara Pulau Bali.

Adapun kapal buatan Jerman ini hilang kontak saat komandan pelatihan hendak memberikan otoritas penembakan torpedo.

Kini, 21 KRI lain diterjunkan untuk mencari KRI Nanggala-402.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Imam Rosidn, Achmad Faizal | Editor : Dheri Agriesta, David Oliver Purba) Antara, Surya.co.id

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Mertua Komandan KRI Nanggala 402 yang Hilang Kontak: Kami Berharap yang Terbaik, Mohon Doanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com